Saran KEIN agar ekonomi Indonesia terus tumbuh tinggi
Merdeka.com - Ekonomi Indonesia pada triwulan III-2017 tumbuh sebesar 5,06 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2017 yang hanya 5,01 persen. Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga triwulan III-2017 mencapai 5,03 persen.
"Pertumbuhan ekonomi triwulan ini memang baik, walaupun cenderung moderat. Pemerintah memiliki peluang untuk meningkatkan lagi,” ujar Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN,) Arif Budimanta di Jakarta, Senin (6/11).
Melihat data yang dikeluarkan BPS, industri pengolahan juga tumbuh positif. Pada triwulan ini mencapai 4,84 persen, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya ataupun triwulan pertama dan kedua.
Bukan hanya industri makanan dan minuman yang tumbuh, tetapi juga industri tekstil dan pakaian jadi yang didorong oleh peningkatan permintaan. Industri olahan pakaian ini sangat penting, karena merupakan industri padat karya yang menampung tenaga kerja yang sangat besar.
Selain itu, Arif mengungkapkan, kinerja sektor perdagangan juga membaik dengan tumbuh 5,50 persen. Sementara periode yang sama tahun sebelumnya hanya 3,65 persen. "Jadi kita harus optimistis bahwa kinerja perekonomian akan membaik," tegasnya.
Keyakinan itu ditunjang dengan kondisi mitra dagang yang bergerak secara positif. BPS mencatat, sejumlah mitra dagang Indonesia seperti China, perekonomiannya pada triwulan III-2017 ini tumbuh 6,8 persen, dari 6,7 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Begitu juga dengan Amerika Serikat dari 1,5 persen pada triwulan III-2016 menjadi 2,3 persen. Bahkan, perekonomian Singapura mengalami lonjakan yang sangat besar, yaitu dari 1,2 persen menjadi 4,6 persen.
Menurutnya, kondisi perekonomian negara mitra dagang tersebut merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah. Namun pemerintah harus tetap mewaspadai, karena pertumbuhan impor juga ada kecenderungan meningkat jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Selain itu, Arif mengingatkan, perekonomian Indonesia akan bisa tumbuh lebih tinggi lagi asalkan, pemerintah menjaga tingkat konsumsi masyarakat. Kendati saat ini mengalami pertumbuhan, namun kinerjanya tidak lebih baik dibandingkan dengan triwulan III-2016.
Triwulan III-2017, konsumsi rumah tangga yang berkontribusi sebesar 55,68 persen terhadap perekonomian Indonesia hanya tumbuh 4,93 persen. Pada periode yang sama tahun sebelumnya bisa mencapai 5,01 persen.
"Ini harus diwaspadai agar jangan sampai membebani kinerja perekonomian lainnya," jelas Arif.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaProyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca Selengkapnya