Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) Rupiah tercatat menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan hari ini, Rabu (4/9). Mengutip Bloomberg, Rupiah dibuka di level Rp14.221,5 atau menguat tipis dibandingkan penutupan kemarin di Rp14.227,5 per USD.
Namun demikian, Rupiah mulai bergerak melemah usai pembukaan. Kemudian bergerak fluktuatif dalam range 14.221 - 14.222 per USD.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), Rupiah dipatok di angka Rp14.217 per USD, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.190 per USD.
Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS (USD) bergerak stabil meski di tengah kondisi ekonomi global yang bergejolak. Rupiah masih berada dalam kondisi yang stabil dan aman.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan meski kadang terjadi fluktuatif naik turunnya nilai tukar Rupiah hanya berlangsung sementara.
"Alhamdulillah nilai tukar di tengah ketidakpastian dunia terus berlangsung termasuk kelanjutan ketegangan perdagangan AS dan Tiongkok juga meningkatnya risiko geopolitik di Inggris khususnya terkait brexit, nilai tukar bergerak stabil," kata dia saat ditemui di Masjid Kompleks Gedung BI, Jakarta, Jumat (30/8).
Perry menjelaskan, ketangguhan Rupiah didukung oleh situasi pasar yang masih menguntungkan. "Paling penting bahwa mekanisme pasar itu berlangsung suplai dan demand berlangsung dan mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah," ungkapnya.
Dia juga menegaskan BI sebagai bank sentral akan terus berada di pasar dan menempuh langkah stabilisasi apabila diperlukan untuk memastikan stabilitas nilai tukar terjaga, serta imbal hasil aset keuangan domestik tetap terpelihara.
Berdasarkan data BI, pada Juli 2019 Rupiah mengalami apresiasi 0,8 persen secara point to point dibandingkan dengan level akhir Juni 2019, dan 1,3 persen secara rerata dibandingkan dengan level Juni 2019.
Sejalan pergerakan mata uang global, Rupiah pada Agustus 2019 melemah dipengaruhi ketidakpastian pasar keuangan dunia akibat kembali meningkatnya ketegangan hubungan dagang antara AS dan Tiongkok sehingga mengalami depresiasi 1,6 persen secara point to point dan 1,4 persen secara rerata dibandingkan dengan level bulan Juli 2019.
Dengan perkembangan tersebut, Rupiah sampai dengan 21 Agustus 2019 secara point to point menguat sebesar 0,98 persen dibandingkan level akhir tahun 2018.
[idr]Pemerintah Perkuat Integrasi Sistem Pengelolaan BLUD dan Bank Daerah
Sekitar 24 Menit yang laluMembongkar Strategi Jasindo Bangkit dari Masa Sulit dan Rasio Modal Menjadi Positif
Sekitar 33 Menit yang laluJokowi Minta Terminal Selalu Bersih: Kalau Kotor Banyak Preman Siapa Mau Naik Bus
Sekitar 40 Menit yang laluMedco Energi Siapkan Belanja Modal Rp5,6 Triliun di 2023
Sekitar 53 Menit yang laluJangan Panik, Lakukan Ini Jika Laptop atau Dompet Ketinggalan di Kereta Api
Sekitar 1 Jam yang laluIndonesia-Malaysia Kompak Lawan Uni Eropa, Tak akan Setop Ekspor Kelapa Sawit
Sekitar 1 Jam yang laluNasib Properti Jakarta Setelah Tak Jadi Ibu Kota di 2024
Sekitar 1 Jam yang laluRI-Malaysia Ajak Negara Produsen Kelapa Sawit Lawan Kampanye Negatif Uni Eropa
Sekitar 1 Jam yang laluJokowi: Daerah yang Inflasinya Bagus Dapat Insentif Rp15 Miliar
Sekitar 2 Jam yang laluGelombang 48 Segera Dibuka, Begini Cara Bikin Akun Prakerja Skema Normal
Sekitar 2 Jam yang laluDiskriminasi Kelapa Sawit Bisa Ganggu Upaya Pengentasan Kemiskinan
Sekitar 2 Jam yang laluStrategi Hybrid BRI Antarkan Nasabah Menempuh Transformasi Digital
Sekitar 2 Jam yang laluRI-Malaysia Bakal Sambangi Uni Eropa Lawan Kampanye Negatif CPO
Sekitar 3 Jam yang laluHitungan Garuda Indonesia: Biaya Penerbangan Haji 2023 Sebesar Rp33,4 Juta
Sekitar 3 Jam yang laluPolri: Anton Gobay Pengangguran tapi Bisa Beli Senjata Harga Fantastis
Sekitar 7 Menit yang laluPolisi Gelar Gerakan Orang Tua Asuh se-Grobogan, Cegah Stunting pada Balita
Sekitar 4 Jam yang laluEdward Syah Pernong Ternyata Punya Sepupu Pensiunan Jenderal Polisi, Ini Sosoknya
Sekitar 5 Jam yang laluPose di Depan Candi Berbaju Merah, Heni Tania Istri Kombes Polisi Disebut 'Kendedes'
Sekitar 6 Jam yang laluVIDEO: Chuck Putranto Tuntut Bebas "Alami Sesat Fakta Alasan Penghapusan Pidana"
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Baiquni Wibowo Layak Dibebaskan, Hanya Jalankan Perintah 'Tidak Sah' Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Chuck Putranto Tuntut Bebas "Alami Sesat Fakta Alasan Penghapusan Pidana"
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Baiquni Wibowo Layak Dibebaskan, Hanya Jalankan Perintah 'Tidak Sah' Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 3 Hari yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 6 Hari yang laluVIDEO: Serangan Balik Bharada E, Sindir Jaksa Ngotot 12 Tahun Penjara
Sekitar 6 Hari yang laluPemberian Vaksin pada Anak Bisa Kurangi Risiko Demam Berdarah Dengue
Sekitar 2 Jam yang laluKemenkes: Antibodi Masyarakat Sudah Divaksinasi Booster Naik Hampir 3 Kali Lipat
Sekitar 2 Hari yang laluLink Live Streaming BRI Liga 1 di Vidio: PSS Vs Persik
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami