Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp14.485 per USD Dipicu Gencarnya Vaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) ditutup menguat di level Rp14.485 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.525 (USD). Sedangkan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat direntang Rp14.465 hingga Rp14.520 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, hari ini, rencananya Indonesia akan kedatangan vaksin anti-Virus Corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) tahap kesembilan. Momentum ini patut disyukuri karena laju vaksinasi Indonesia semakin melambat karena keterbatasan pasokan.
Kedatangan pasokan vaksin tambahan tentu akan sangat membantu mempercepat laju vaksinasi. Sebab, vaksin adalah tumpuan harapan tidak hanya untuk menyelamatkan nyawa tetapi juga ekonomi.
"Jika laju vaksinasi terus melambat, maka waktu yang diperlukan untuk menciptakan herd immunity semakin panjang. Ini menyebabkan aktivitas dan mobilitas masyarakat akan terus dibatasi sehingga roda ekonomi tidak bisa berputar kencang," ujarnya, Jakarta, Senin (26/4).
Sejauh ini, distribusi vaksin di Indonesia berjalan lambat. Hingga pertengahan April, jumlah orang yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh (dua dosis) baru 2,3 persen dari total populasi. Harus dilihat kembali apakah target vaksinasi terhadap 70 persen populasi bisa tercapai dalam waktu 12 bulan seperti keinginan presiden.
Keterbatasan vaksin dan keran aktivitas masyarakat yang belum sepenuhnya dibuka membuat prospek perekonomian Ibu Pertiwi menjadi samar-samar. Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2021 dari 4,8 persen menjadi 4,3 persen.
"Pun Bank Indonesia (BI) yang merevisi ke bawah ramalan pertumbuhan ekonomi dari 4,3-5,3 persen menjadi 4,1-5,1 persen," jelas Ibrahim.
Dampak Pembatasan Mobilitas
Revisi Ini, kata Ibrahim, tidak terlepas dari mobilitas masyarakat. Pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan vaksinasi.
"Kita lihat memang pada triwulan I dan II meskipun terjadi vaksinasi tentu ada pembatasan mobilitas manusia. Itu yang menyebabkan tingkat kenaikan konsumsi tidak setinggi yang kami perkirakan," katanya.
Vaksinasi yang masih terbatas membuat ekonomi Indonesia sepertinya masih terjebak di zona resesi pada kuartal I-2021. Namun pada kuartal II-2021, ekonomi Indonesia diperkirakan sudah bisa tumbuh positif, sudah lulus dari resesi. Tidak sekadar tumbuh, tetapi lumayan tinggi. Proyeksi diperkirakan berada di kisaran 6,9-7,8 persen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.
Baca SelengkapnyaRumah Maxime Bouttier dipenuhi oleh pelayat yang menyampaikan duka cita atas kepergian Ibunda
Baca Selengkapnya