Rumah Produksi Bersama Jadi Solusi Sulitnya Bahan Baku dan Teknologi UMKM
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi terus mencari solusi dalam mengatasi permasalahan UKM furniture kayu, khususnya terkait masalah kualitas bahan baku serta sentuhan teknologi agar produk yang dihasilkan memiliki daya saing.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, factory sharing atau rumah produksi bersama yang digagas oleh Koperasi Asmindo Nasional (kopasnas) merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan pengolahan bahan baku furniture dan kerajinan.
"Kita ingin mencari solusi produksi furniture dari UKM yang punya masalah dari kualitas, terutama bahan baku kayu. Rumah produksi bersama ini sangat bagus," kata MenkopUKM Teten Masduki saat meninjau rencana pembangunan rumah produksi bersama di Jombangrejo, Mandong, Trucuk, Klaten, Minggu (6/12).
Menurut Teten, rumah produksi bersama tersebut, anggotanya adalah koperasi-koperasi penerima manfaat dari UKM-UKM pengrajin furniture agar akses pasar (market) terbuka. "Konsepnya sudah bagus. Ini anggota koperasi penerima manfaat dari ukm-ukm pengrajin furniture yang memang harus dibantu masuk market," ujarnya.
Apalagi katanya, kini market dalam negeri sudah menanti, di mana 40 persen belanja negara untuk membeli produk UMKM.
Dia kini terus melakukan lobi dengan Kementerian BUMN agar pengadaan barang di bawah Rp14 miliar diperuntukkan bagi UMKM. Untuk itu UMKM dituntut meningkatkan kualitas produksinya. "Saya masih terus lobi menteri BUMN, pengadaan Rp14 miliar ke bawah untuk UMKM. Sekarang yang paling penting dari sisi produksi yang berkualitas," kata Teten.
Selain itu, diperlukan sentuhan teknologi modern agar UMKM dapat bersaing. Sehingga rumah produksi bersama tersebut menjadi salah satu solusi. "Kalo tidak ada peralatan modern produk umkm tidak bisa bersaing. Makanya ide rumah produksi bersama merupakan salah satu solusi," tambahnya.
Tingkatkan Daya Saing
Teten menegaskan, rumah produksi bersama akan didirikan di sentra-sentra UMKM, agar berkembang dan berdaya saing. Meski sempat tertunda akibat Covid-19, menurut Teten, Klaten Jawa Tengah akan menjadi pilot project keberhasilan untuk dikembangkan disektor lainnya.
"Bukan hanya disini. Supaya akses mudah akan didirikan disetiap sentra. Pilot project Jawa Tengah kalau ini berhasil dikembangkan ke sektor lain," terangnya.
Sementara itu, pejabat sementara Bupati Klaten Sujarwanto mengatakan, rumah produksi bersama ini akan mengatasi persoalan terkait bahan baku. Menurutnya, pelaku UKM di Trucuk Klaten bisa membuat furnitur apa saja, namun terganggu oleh bahan baku.
"Perusahaan kecil, industri rumah tangga mampu membayar cash untuk bahan baku. Tetapi karena pembelian secara eceran sehingga harganya mahal. Belum lagi masalah pasokan," katanya.
Selanjutnya atau yang kedua kata Sujarwanto adalah pembiayaan. Untuk itu, Koperasi Asmindo Nasional (kopasnas) dapat mengambil peranan bagi para anggotanya. "Lalu pasar. Koperasi bisa menjadi jembatan pasar untuk bisa berkembang," pungkas Sujarwanto
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Teten telah mengajak Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) untuk memasok produk UMKM mebel ke IKN.
Baca SelengkapnyaTeten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaKemenKopUKM berupaya untuk menghubungkan usaha mikro ke dalam rantai pasok industri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemkab Kendal telah menyiapkan UMKM Center untuk memfasilitasi seluruh pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.
Baca SelengkapnyaIbu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.
Baca SelengkapnyaMahfud MD, Gibran Rakabuming dan Muhaimin Iskandar. Kira-kira, siapa ya yang paling tinggi menambah elektabilitas capresnya?
Baca SelengkapnyaUsahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaSido Muncul bersama Kemenkop UKM berkomitmen untuk saling bahu membahu membantu para petani herbal dan UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPpenghargaan ini merupakan bukti nyata komitmen TASPEN dalam mendukung kemajuan dan pengembangan UMKM
Baca Selengkapnya