RNI Pastikan Ventilator dan Masker Buatan Indonesia Lebih Murah
Merdeka.com - Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha PT RNI Febriyanto menyatakan, pihaknya tengah mendorong produksi ventilator dan masker dalam negeri untuk membantu mempercepat penanganan Covid-19. Ventilator dan masker tersebut dipastikan memiliki harga yang lebih murah dari produk impor.
Ventilator misalnya. Salah satu perakitan ventilator dalam negeri dilakukan bekerjasama dengan PT Rekacipta Inovasi ITB dan anak usaha RNI, PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB) dan sudah mulai diproduksi.
"Kalau pandemi ventilator harganya Rp 800 juta sampai Rp 1 miliar dan dapatnya juga rebut-rebutan, sekarang ini harganya kalau saya tidak keliru bis kita tekan sampai Rp 25 juta. Ini luar biasa sangat berperan membantu terdampak Covid-19," ujar Febriyanto dalam paparannya di webinar Ngopi BUMN, Kamis (24/9).
Dia menjelaskan, penggunaan bahan baku lokal menekan harga produk jadi ventilator, demikian pula masker. Bahan baku masker medis (3-ply) yang biasa digunakan memang masih impor, namun dengan beberapa business process di pabrik RNI yang melibatkan produk lokal, maka harganya bisa ditekan.
Dirinya memahami, pada saat awal pandemi, fluktuasi harga alat kesehatan sangat tidak wajar. Hal itu, menurutnya, memang bagian dari hukum ekonomi di mana ketika permintaan lebih tinggi, maka harga barang akan naik.
Kendati, pihaknya memastikan, harga produk alat kesehatan sudah lebih stabil karena supply bahan baku cukup melimpah, ditambah dengan proses produksi alat kesehatan yang dilakukan di dalam negeri.
"Sehingga masuk ke kita harga relatif lebih mudah, ditambah proses produksi di dalam negeri itu menyebabkan harga pokok bisa kami tekan sehingga harga (alkes seperti masker dan ventilator) bisa lebih kompetitif dibandingkan dengan masker medis yang sekarang beredar di pasaran," tandasnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaUsaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaIndonesia sudah mulai memasuki musim penghujan sehingga kebutuhan air tercukupi untuk memanen.
Baca Selengkapnya