Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Riset: Indonesia Tempati Peringkat 7 Potensi Pertumbuhan Dagang Terbesar Dunia

Riset: Indonesia Tempati Peringkat 7 Potensi Pertumbuhan Dagang Terbesar Dunia Ekspor Indonesia Merosot. ©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Standard Chartered mencatat Indonesia menempati posisi ke-7 dari 20 negara dengan potensi pertumbuhan dagang terbesar di dunia. Hal ini terungkap dalam riset mereka yang menelaah 5 negara dari ASEAN yang masuk dalam daftar 20 negara yang berpotensi naik daun dalam bidang perdagangan internasional, yaitu Indonesia, Vietnam, Thailand, Singapura, dan Filipina.

Riset ini meneliti potensi pertumbuhan dagang tiap negara dengan menganalisis perubahan-perubahan di sejumlah rentang variabel yang dikelompokkan ke dalam tiga pilar utama yaitu: kedinamisan ekonomi, kesiapan dagang, dan keragaman ekspor.

Dalam risetnya, Indonesia, Vietnam dan Thailand menunjukkan performa yang sangat baik di pilar kesiapan dagang. Pilar ini didefinisikan sebagai pondasi bagi pertumbuhan dagang masa depan.

Nilai tinggi kesiapan dagang Indonesia dan Vietnam didorong oleh perbaikan-perbaikan dalam bidang infrastruktur dan kemudahan usaha. Pertumbuhan drastis Thailand dalam bidang e-commerce juga berkontribusi menaikkan peringkat negara tersebut.

Filipina dinilai baik dalam hal kedinamisan ekonomi, berkat pertumbuhan ekspor dan produk domestik bruto-nya (PDB). Singapura juga dinilai baik dalam hal kedinamisan ekonomi, mengingat berbagai upaya negara ini untuk terus meningkatkan potensi pertumbuhan dagang serta investasi langsung/foreign direct investment (FDI). Kelima negara tersebut, dijuluki sebagai 'Akselerator ASEAN'.

Indonesia berada di peringkat ke-5 dalam hal kesiapan dagang, yang didorong oleh pertumbuhan infrastruktur dan kemudahan menjalankan usaha. Peringkat ini setelah China, India, Kenya dan Pantai Gading.

Hal ini terjadi berkat kontribusi kenaikan signifikan dari ketersediaan peladen (server) internet yang aman dengan kenaikan sebesar 16.368 persen dari 2013 ke 2018, serta 13 persen kenaikan pengguna internet di periode yang sama (sesuai data World Development Indicators dari Bank Dunia).

CEO Standard Chartered Bank Indonesia, Rino Donosepoetro, menjelaskan bahwa laporan ini semakin membuktikan potensi kuat Indonesia untuk menjadi salah satu negara pengekspor utama dunia. Dia mengatakan bahwa pertumbuhan ekspor Indonesia terus menunjukkan peningkatan pada beberapa tahun belakangan ini.

Dia menyebutkan faktor pendukung lain di mana pemerintah sedang menggarap berbagai inisiatif seperti membuat perjanjian dagang, berekspansi ke pasar non-tradisional dan berupaya menciptakan lingkungan dagang yang kondusif. Selain itu, pihaknya juga memfasilitasi perdagangan Indonesia dengan pasar-pasar baru seperti di Afrika dan Asia Selatan.

"Jaringan global kami yang kuat di lebih dari 60 negara lebih jauh memosisikan Standard Chartered Bank sebagai mitra bisnis yang handal dalam memfasilitasi perdagangan internasional," imbuhnya.

Sebagai informasi, saat pembahasan RUU APBN 2020, pemerintah menjelaskan sejumlah strategi untuk mendorong ekspor, termasuk peningkatan pangsa pasar melalui kerjasama perdagangan bilateral untuk memperluas negara tujuan ekspor yang memiliki pasar potensial.

Sejumlah kebijakan perdagangan juga akan difokuskan pada penyempurnaan fasilitas di kawasan-kawasan khusus dan penurunan biaya produksi melalui perbaikan sistem logistik. Selain itu, insentif juga akan diberikan untuk fasilitasi perdagangan yang efektif dan terarah guna meningkatkan daya saing produk manufaktur dalam negeri di pasar global.

Saat ini, pemerintah Indonesia juga bekerja sama dengan negara-negara ASEAN untuk menyelesaikan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional atau yang lebih umum dikenal sebagai Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Kementerian Perdagangan Indonesia optimistis bahwa perjanjian ini akan membawa berbagai manfaat, yakni peningkatan akses pasar, investasi, dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam rantai pasok kawasan yang berujung pada peningkatan ekspor yang sangat penting bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Reporter Magang: Evie Haena Rofiah

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan

Dampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya

Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Peringkat Paspor Indonesia di Urutan Ke-66 Dunia, Kalah dari Timor Leste, Malaysia dan Thailand
Peringkat Paspor Indonesia di Urutan Ke-66 Dunia, Kalah dari Timor Leste, Malaysia dan Thailand

Dalam indeks tersebut menampilkan pemegang paspor Indonesia bisa bebas masuk visa ke 78 negara.

Baca Selengkapnya
Kawasan ASEAN Berpotensi Jadi Pemain Kunci Industri Kripto, Ini Buktinya
Kawasan ASEAN Berpotensi Jadi Pemain Kunci Industri Kripto, Ini Buktinya

Berdasarkan hasil survei Chainalysis, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara yang memiliki pertumbuhan kripto terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya