RI Masuk Dalam 3 Negara yang Masyarakatnya Masih BAB Sembarangan
Merdeka.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, Indonesia menjadi salah satu negara di dunia, yang masyarkatnya membuang air besar sembarangan. Kondisi ini tentunya menjadi perhatian pemerintah untuk memperbaiki sanitasi masyarakat.
"Di dunia ini ada tiga negara yang masih buang air besar sembarangan," kata Basuki, saat menghadiri program Sinergi Untuk Rakyat, di Desa Sindangsari, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (15/3).
Buang air besar sembarangan yang dimaksud Basuki bukan di sungai atau tempat yang terdapat air, tetapi di halaman rumah dan kotornya dibuang sembarangan. "Bukan di sungai tapi di halaman. Nyusun Sewu mohon maaf. Ada yang buang air di kasih kresek dan dibuang ke pohon dan dimakan burung," tuturnya.
Menurut Basuki, membuang air besar sembarangan akan membawa dampak negatif secara jangka panjang, sebab akan mencemari air dan tanah. Sehingga dikhawatirkan generasi kedepan akan mengalami keterbelakangan.
"Ini bukan untuk kita tapi untuk anak-anak kita. Khususnya untuk air bersih dan sanitasi. Supaya kita ga jadi stunting. Kalau di sungai mengalir ya kalau di halaman itu sembarangan. Itu meresap mengotori air tanah. Kalau sudah dikotori itu tidak bisa dibersihkan," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Air terjun merupakan bentuk keajaiban dan keindahan alam yang patut untuk dilihat. Yuk, simak daftar air terjun tertinggi di dunia!
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaSebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aksi yang melibatkan beberapa unsur masyarakat itu merupakan langkah nyata untuk menuju Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPeran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaDi tengah-tengah masyarakat yang hidup berkecukupan, ada sebuah perkampungan dengan kondisi begitu miris.
Baca SelengkapnyaKondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaKerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca Selengkapnya