Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rencana Kenaikan Harga BBM Membuat Market Shock di Dunia Otomotif

Rencana Kenaikan Harga BBM Membuat Market Shock di Dunia Otomotif pameran mobil. Juan Camilo Bernal / Shutterstock.com

Merdeka.com - Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diyakini akan berdampak terhadap penjualan otomotif. Kondisi ini menurut President Director PT Bridgestone, Mukiat Sutikno, disebut market shocked.

Meski sektor otomotif akan mengalami market shocked, Mukiat mengatakan hal tersebut terjadi selama 2-3 bulan. Pada bulan 4 dan seterusnya, penjualan diyakini akan kembali merangkak.

"Kalau kita lihat ke belakang biasanya kalau ada kenaikan dari bahan bakar, market akan berdampak 2-3 bulan biasanya. Jadi kita sebut market shocked," ujar Mukiat kepada merdeka.com, Kamis (1/9).

Lesunya pasaran otomotif di Indonesia menurut Mukiat tidak hanya disebabkam kenaikan harga BBM, tetapi juga inflasi di seluruh negara. Menurutnya, kenaikan harga BBM merupakan satu keputusan yang tidak mungkin dihindarkan. Terpenting, imbuh Mukiat, pelaku usaha di sektor otomotif mampu mensiasati kondisi tersebut dengan cermat.

"Tidak ada pilihan, karena kalau kita pertahankan subsidi tersebut berarti kan pemerintah harus menggelontorkan uang juga untuk subsidi," imbuhnya.

"Ini mau enggak mau akan berdampak terhadap market shocked di Indonesia, jadi menurut saya Q3 tahun ini bisa juga tentunya pertumbuhan otomotif pertumbuhan ekonomi bisa akan melambat karena kenaikan-kenaikan tadi," sambungnya.

Pengurangan Konsumsi Minyak Indonesia

Sementara itu, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto, mendorong adanya pengurangan konsumsi minyak oleh Indonesia, khususnya untuk kendaraan.

Menurut Eko, kondisi saat ini sudah sebaiknya menjadi momentum bagi pemerintah untuk beralih ke pemanfaatan energi terbarukan. Dia berujar, jika konsumsi minyak didominasi oleh kendaraan, pemerintah semestinya telah menguatkan infrastruktur kendaraan ramah lingkungan.

"Pengurangannya harus dikurangi karena subsidinya tidak tepat," kata Eko kepada merdeka.com.

Dia tak menampik, semakin tinggi jumlah konsumsi minyak oleh satu negara, harga yang ditanggung juga akan besar. Dia mengkritik sikap pemerintah yang terkesan inkonsisten terhadap penjualan BBM.

Dia menuturkan, saat harga minyak dunia naik pemerintah tak kunjung menaikan harga BBM. Sebaliknya, saat harga minyak turun pemerintah tak kunjung menurunkan harga BBM.

"Seharusnya pemerintah ikut skema pasar, subsidinya dialokasikan ke tepat sasaran," kata Eko.

Data Konsumsi Minyak Indonesia

Berdasarkan data BP Statistical, pada segmen Asia Pasifik, konsumsi minyak oleh Indonesia pada 2021 sebanyak 1.471 barrel per hari. Jumlah ini terhitung lebih rendah dibanding China yaitu 15.442 barrel per hari, India 4.878 barrel per hari, Jepang 3.341 barrel per hari, Korea Selatan 2.813 barrel per hari, Indonesia 1.471 barrel per hari, dan Singapura 1.330 barrel per hari. 

Eko memaklumi jika konsumsi minyak oleh Indonesia tinggi, hal ini dipengaruhi juga oleh jumlah penduduk.

"China berada di urutan pertama pada konsumsi minyak karena jumlah penduduknya 4 kali lipa dari kita, begitu juga India yang mayoritas juga BBM dimanfaatkan untuk sepeda motor," kata Eko.

Untuk mengurangi konsumsi minyak, menurut Eko akan sangat sulit bagi Indonesia. Karena bagaimanapun konsumsi minyak menandai bekerjanya roda perekonomian. Hanya saja pemerintah seharusnya menyediakan ekosistem untuk kendaraan dengan energi terbarukan.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM

Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Harga BBM per 1 Februari Naik Lagi, Cek Daftarnya di Sini
Harga BBM per 1 Februari Naik Lagi, Cek Daftarnya di Sini

Harga BBM kembali mengalami kenaikan per Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya
10 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia
10 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia

Setiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.

Baca Selengkapnya
Kabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024
Kabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024

Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras

Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dihantam Krisis Ekonomi, Kuba Naikkan Harga BBM Hingga 500 Persen
FOTO: Dihantam Krisis Ekonomi, Kuba Naikkan Harga BBM Hingga 500 Persen

Pemerintah Kuba akan menaikkan harga BBM hingga 500 persen mulai Februari 2024 untuk mengendalikan defisit anggaran di tengah krisis ekonomi.

Baca Selengkapnya