Reklamasi Teluk Benoa mandek, investasi ke Bali seret
Merdeka.com - Data realisasi penyerapan investasi sepanjang 2014 cukup mengejutkan. Kawasan Bali dan Nusa Tenggara menjadi daerah terendah menyerap investasi. Dari total investasi Rp 463,1 triliun, kawasan Bali dan Nusa Tenggara hanya kebagian Rp 11,1 triliun atau porsinya hanya 2,4 persen.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani memaparkan penyebabnya. Rendahnya investasi di kawasan itu karena terkendalanya dua megaproyek sektor pariwisata. Hingga saat ini proyek yang dimaksud belum juga berjalan.
"Beberapa besar penyebabnya, terutama kendala pariwisata. Ada dua proyek terkendala, proyek pariwisata," ucap Franky di Kantornya, Jakarta, Rabu (28/1).
Ketika ditanya proyek yang dimaksud, Franky merahasiakannya. Dia hanya mengatakan bahwa investor sudah siap membiayai megaproyek itu.
"Pokoknya proyek pariwisata. Ada lah. Saya tidak bisa ngomong. Investor sudah ada, uangnya ada. Tapi ada kendala. Jadi penghambat dan belum jalan," tegasnya.
Berdasarkan penelusuran merdeka.com, dua mega proyek yang terkendala di Bali dan Nusa Tenggara adalah reklamasi Teluk Benoa dan pembangunan kawasan wisata Mandalika di Lombok Tengah.
Proyek ini mampu menyerap investasi triliunan rupiah. Namun belum terealisasi karena banyak kendala.
Rencana reklamasi Teluk Benoa misalnya, hingga kini masih menuai pro kontra. Hal ini cukup masuk akal lantaran isu reklamasi dibumbui kepentingan politik yang sangat kental dan adanya permainan investor tingkat tinggi. Sehingga perdebatan pun kian ramai di media massa dan media sosial.
Pihak yang kontra dengan wacana ini berpandangan nelayan paling dirugikan akibat reklamasi. Namun bagi yang pro reklamasi tidak demikian. Justru proyek ini sangat menguntungkan nelayan dan masyarakat setempat.
Kemudian proyek besar lainnya yang terkendala adalah pembangunan kawasan ekonomi khusus pariwisata nasional di Mandalika, Lombok Tengah. Proyek yang rencananya dibuat oleh perusahaan BUMN PT Bali Tourism Development Corporation (BTDC) belum kunjung dikerjakan.
Bahkan Pemerintah Provinsi NTB tengah mengkaji ulang pembatalan Hak Pakai Lahan Mandalika Resort yang pernah diberikan pada BTDC. Pengkajian pembatalan ini dilakukan karena BTDC sebagai pemegang proyek belum juga merealisasikan kegiatan fisik pengembangan kawasan pariwisata terpadu layaknya kawasan Nusa Dua di Bali tersebut.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu daya tarik utama Bali adalah pantainya yang memukau.
Baca SelengkapnyaSido Muncul berkomitmen untuk memperkenalkan Indonesia ke mata dunia.
Baca SelengkapnyaDengan adanya 5 destinasi wisata tersebut, baik wisatawan domestik maupun mancanegara tidak lagi terfokus ke Bali sebagai tempat berlibur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenparekraf memiliki tugas penting agar wisatawan juga mengenal Bali secara luas.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang wisata Medan yang populer mulai dari destinasi wisata alam hingga wisata edukasi.
Baca SelengkapnyaBerwisata di sini dijamin bisa merasakan keindahan Bali secara dekat, murah dan asri.
Baca SelengkapnyaSentul menarik untuk jadi tempat wisata karena menawarkan pesona alam yang asri, udara yang sejuk dan segar, serta beragam atraksi wisata yang dapat dijajal.
Baca SelengkapnyaWisata PIK 2 menawarkan pengalaman yang berbeda dan unik, menjadikan PIK 2 sebagai destinasi yang menarik untuk dikunjungi.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 8 tempat wisata di Lembang yang patut dijelajahi untuk liburan keluarga di akhir pekan.
Baca Selengkapnya