REI Sebut Bisnis Properti RI Tetap Moncer Meski Ada Pilpres 2019
Merdeka.com - Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI, Soelaeman Soemawinata, mengatakan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tidak menghambat bisnis penjualan properti di Indonesia. Para pengusaha juga telah siap dengan strategi pemasaran perusahaan mereka di 2019 ini.
"Dari yang saya bicara dengan para pengusaha properti. mereka tidak ada satupun yang menyinggung masalah pilpres dalam konteks penjualan properti ini," kata Soelaeman di Jakarta, Selasa (5/3).
Bahkan, dirinya menyebut para pengembang lain juga merasa Pilpres 2019 tidak menghambat pengusaha dalam merencanakan strategi mereka. "Saya tidak tahu pengaruh apa enggak. Cuma dari 15 perusahaan bisnis properti yang saya temui tidak ada satu pun yang bicara masalah Pilpres menjadi sebuah hambatan dari strategi mereka," imbuhnya.
Dengan demikian, para pengusaha telah siap untuk melancarkan strateginya dalam dunia bisnis properti di 2019 ini. "Kalau itu sudah menjadi hambatan pasti di awal tahun ini mereka tidak akan mempersiapkan apa-apa kan tapi mereka sudah persiapkan," ucapnya.
Selain itu, dia menjelaskan, sektor properti sempat mengalami kemunduran pada periode 2014 sampai 2017. Namun, keadaan mulai menunjukkan pemulihan pada tahun 2018. Salah satu indikator pulihnya sektor properti tampak dari meningkatnya investasi.
"Sejak 2014 sampai 2017 itu sales-nya hampir 70 persen sisanya. Jadi turun 30 persen. Di awal 2018 itu para pengembang menata ulang bagaimana strategi pengembangan yang harus di lakukan. Nah di akhir 2018 kelihatannya ada peningkatan investasi hampir 16 persen di sana itu berarti 2019 ini beberapa pengembang mencoba untuk melangkah ke arah yang positif," jelas Soelaeman.
Dengan demikian, dirinya mengaku optimis bahwa sektor properti akan tumbuh positif pada tahun ini. Pihaknya menargetkan akan membangun 200.000 unit rumah non-MBR pada tahun ini. Jumlah ini, naik dari realisasi pembangunan hunian non-MBR di tahun 2018, yakni 180.000 unit.
"Realisasi 2018 kemarin kita hampir 180.000. Sekarang kita naikkan jadi 200.000 untuk non-MBR. Karena investasi di properti rumah non mbr itu bukan hanya rumah jadi ada commercial office pariwisata ada industri dan lain-lain," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaPekerjaan Rumah Indonesia jelang Pemilu 2024
Kondisi demokrasi Indonesia menjadi sorotan di era Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaDirut BTN Prediksi Sektor Properti Tumbuh 12 Persen di 2024, Ini Sederet Faktor Pemicunya
Sektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004
Menurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaIni Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI
Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Pilpres Indikator: Prabowo-Gibran Menang Siapa pun Lawannya di Putaran Kedua
Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei simulasi pertarungan dua pasang calon presiden atau bila Pilpres 2024 berjalan ke putaran kedua.
Baca SelengkapnyaTemui Elite Politik Nasional, Prabowo Ambil Jalan Rekonsiliasi Pasca Pilpres
Salah seorang elite Gerindra menyebut Prabowo yang sudah ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilpres 2024 memilih jalan Rekonsiliasi.
Baca SelengkapnyaMasuk Tahun Politik, Pengusaha Korsel Pilih 'Wait and See' Buat Investasi di IKN
Hal ini tidak lepas proses pemilihan presiden-wakil presiden Indonesia pada 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya