PT HIN Siap Jalankan Rencana Erick Thohir Lebur Pengurusan Hotel Anak Usaha BUMN
Merdeka.com - Kementerian BUMN yang pimpinan Erick Thohir berencana melebur kepengurusan hotel-hotel milik perusahaan pelat merah menjadi satu kendali di bawah PT Hotel Indonesia Natour (Inna Group).
Lalu, sudah sejauh apa progresnya hingga hari ini?
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN), Iswandi Said mengatakan, pihaknya kini terus merancang skema untuk bisa mengkonsolidasikan seluruh hotel milik perusahaan BUMN di bawah satu atap.
"Kami sekarang sedang mencari strategi yang tepat bagaimana untuk melakukan konsolidasi ini. Itu kan juga harus dilihat bagaimana cara untuk kita bisa mencarikan jalan terbaik untuk bisa digabungkan menjadi satu atap," kata dia di Labuan Bajo, NTT, Selasa (21/1).
Menurut laporannya, perusahaan BUMN yang memiliki bisnis hotel di luar core business-nya telah menyatakan persetujuan untuk menyerahkan kepengurusan pada satu pengelola.
"Komitmen sudah ada. Artinya komitmen dari semua hotel yang dimiliki oleh BUMN lain yang core-nya bukan di hotel itu sudah merilis untuk dikelola bersama-sama," tuturnya.
Terkait siapa yang akan jadi leading untuk mengelola hotel BUMN tersebut, dia menyerahkan keputusan kepada Erick Thohir dan pihak pemegang saham. "Tapi kalau dilihat dari core business-nya itu kan Hotel Indonesia Natour satu-satunya. Yang lain kan core-nya enggak di hotel. Barangkali dari pak Menteri (Erick Thohir) dan pak Wamen (BUMN) akan menentukan siapa yang jadi leading di situ," pungkasnya.
Bersih-Bersih 85 Hotel Milik BUMN
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir akan mengusut perusahaan BUMN yang mengerjakan proyek di luar lingkup bisnis intinya.
"Kami ingin buat semua BUMN kembali ke core business masing-masing. Itu tetap mekanisme bisnis," tegas Arya di Novotel Hotel Cikini, Jakarta, Selasa (10/12).
Dia lantas memberikan contoh adanya 85 hotel yang dimiliki sejumlah perusahaan pelat merah. Namun, hotel-hotel tersebut tak semuanya menjadi bagian dari BUMN perhotelan, yakni PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau Inna Hotel Group.
Beberapa di antaranya dimiliki oleh PT Pertamina (Persero) Tbk dan PT PANN Multi Finance. Perusahaan tersebut merambah bisnis perhotelan guna menambal kas pemasukan.
"PT PANN punya hotel di Bandung besar. Saya tanya, apakah itu menguntungkan? Mereka bilang iya pak, itu buat bantu kami bayar gaji-gaji (karyawan)," ungkap Arya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.
Baca SelengkapnyaPengusaha memastikan dapat memberikan THR lebih awal dan bisa mengatur cash flow dengan baik.
Baca SelengkapnyaHotel bintang tiga pertama di IKN ini Rencananya akan mulai beroperasi sebelum 17 Agustus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini dilakukan sebagai bagian dari program restrukturasi BUMN, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja BUMN.
Baca SelengkapnyaDia memilih usaha bisnis penggergajian kayu di Majenang, Jawa Tengah bersama dengan salah satu rekannya.
Baca SelengkapnyaPembubaran 7 perusahaan BUMN merupakan bagian dari program transformasi yang diusung sejak 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaJokowi targetkan dua hotel rampung sebelum perayaan hari kemerdekaan
Baca SelengkapnyaHotel mewah itu memiliki 193 kamar di distrik tepi laut Bund yang bersejarah di Shanghai.
Baca SelengkapnyaErick menyampaikan, penggabungan ketujuh perusahaan ini merupakan bentuk dari perbaikan tata kelola BUMN Karya.
Baca Selengkapnya