Proyek rel kereta Tanjung Priok masih terkendala lahan
Merdeka.com - Proyek jalur kereta api Stasiun Pasoso-Pelabuhan Tanjung Priok masih terkendala lahan. Proyek sepanjang 1 kilometer itu diharapkan bisa memangkas waktu inap kontainer di pelabuhan.
"Lahan yang bukan milik PT Pelindo II sepanjang 1,2 kilometer. Itu tanahnya Kementerian PU-Pera. Nah kemaren itu, kami sudah komunikasi ke menterinya. Beliau mengizinkan kita menyelesaikan dan ada juga tanah warga yang sedang kami bebaskan," ujar Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro saat ditemui di Pertamina, Jakarta, Jumat (28/8).
Setelah lahan bebas, Edi menegaskan, pihaknya akan langsung membangun jalur kereta api tersebut. Diperkirakan, pengerjaan konstruksi membutuhkan waktu enam bulan.
"Konstruksi cepat paling lama enam bulan yang lama itu pembebasan lahan. Kami harapkan pertengahan tahun depan bisa beroperasi," kata dia.
"Kami berharap, dengan masuknya kesitu, maka angkutan peti kemas ini bisa costnya bisa jadi menurun."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Realisasi ini meningkat sebesar 99,96 persen (yoy) dibandingkan dengan realisasi Januari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBendungan ini merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah dengan nilai kontrak senilai Rp577,13 miliar.
Baca SelengkapnyaMengingat lokasi terjadinya kecelakaan Jumat (5/1) pagi tersebut merupakan perlintasan satu jalur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Simak fakta-fakta Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
Baca SelengkapnyaPerlu dicatat, yang dihapus oleh pemerintah adalah proyek Kereta Semi Cepat dengan kecepatan maksimal hingga 160 km per jam.
Baca Selengkapnyakendaraan yang ingin masuk kapal di Pelabuhan Merak bisa ditampung sementara di kantong parkir Dermaga Pelabuhan Indah Kiat.
Baca SelengkapnyaSebelumnya jalan ini digali untuk pemasangan pipa cukup besar milik proyek IPAL dari Sei Selayur hingga sekitaran kantor Wali Kota Palembang.
Baca SelengkapnyaWarga setempat terus protes kepadanya lantaran Icang dinilai abai terkait mobilitas truk tambang tersebut.
Baca SelengkapnyaProgres pembangunan di IKN sudah mencapai 70 persen untuk gelombang pertama (batch 1).
Baca Selengkapnya