Proses Ribet, UMKM Enggan Manfaatkan KUR Perbankan
Merdeka.com - Para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mengaku enggan mengajukan kredit ke perbankan untuk mendapatkan modal. Mereka beranggapan bahwa proses pengajuan kredit saat ini terlalu berbelit, dan mereka tak mau ribet. Padahal di Kota Susu tersebut masih banyak pelaku UMKM yang masih kekurangan modal.
Pernyataan dikemukakan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali, Karsino, disela acara Sosialisasi Program KUR dan Lembaga Keuangan untuk Kredit Usaha Rakyat yang diselenggarakan Bale Rakyat Aria Bima dan Yayasan Bangun Watak di Front One Hotel, Boyolali, Jumat (30/9)
"Di Boyolali ini pelaku UMKM kebanyakan tidak mau berbelit-belit sehingga mereka enggan untuk mengajukan kredit ke bank. Selain itu dari pihak bank sendiri juga belum maksimal untuk menyalurkan kredit ke pelaku UKM," ujarnya.
Menurut Karsino, di Boyolali ada sekitar 8.000 UMKM yang terdaftar di Disdagperin. Dikatakannya, jumlah tersebut meningkat pasca pandemi Covid-19 lalu. "Datanya memang tidak statis, selalu dinamis. Dulu sebelum pandemi jumlahnya banyak tetapi saat pandemi hilang dan sekarang sudah mulai banyak lagi," jelasnya.
Pemerintah Turunkan Bunga KUR
Menanggapi kondisi tersebut, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima meminta para pelaku UKM agar melihat pasar yang terus berubah. Di era teknologi seperti saat ini, pilihan bagi konsumen semakin banyak.
"Coba kita lihat ke pasar, kita cek. Misal produk makanan, konsumen juga pasti akan melihat kemasannya juga. Selain itu di promosinya, bisa juga ada proses pembuatannya," katanya.
Dengan demikian, lanjut Politisi PDIP, konsumen bisa memilih produk yang sehat, enak dan murah. Bima juga mengimbau pata pelaku UKM untuk memanfaatkan program KUR dari pemerintah.
"Saat awal pak Jokowi menjadi presiden, bunga KUR 19 persen kemudian turun secara bertahap hingga saat ini menjadi 6 persen," ucapnya.
Bima berharap pelaku usaha yang sudah mengakses KUR mulai menghitung keuangan dengan bunga normal. Sehingga bisa menghitung ongkos produksi dengan realistis.
"Pelaku UMKM tetap menghitung nyicil bunga itu 12-14 persen t 6 persen. Selain itu juga untuk upah tenaga kerja juga harus dihitung realistis. Sehingga bisa tahu untung atau rugi," jelas dia.
Curhat Pelaku UMKM
Salah satu pelaku UKM, Muhammad Nusron mengaku belum mendapatkan akses KUR dan perbankan. Dia pun tertarik untuk mengajukan program KUR, namun masih ragu karena prosesnya berbelit dan biaya administrasi yang tinggi.
"Saya terus terang masih ragu, prosesnya ribet. Nominal yang diterima tidak sebesar yang diajukan karena harus dipotong administrasi," katanya.
Dalam acara tersebut selain menghadirkan Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima secara online, juga menghadirkan Cluster Manager Mikro Bank Mandiri Solo, Budi Dipa serta praktisi marketing digital Ahmad Ridho.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut BRI Pamer Tangani Kredit 44 Juta Nasabah UMKM Hingga Bawa Akses Bank ke Masyarakat Kecil
Dia menjelaskan, selain mengurus aspek pembiayaan ke UMKM, BRI juga turut melakukan pendampingan.
Baca SelengkapnyaHore, Pengusaha UMKM Bisa Pinjam KUR Rp500 Juta Tanpa Agunan
Saat ini Kemenkop UKM tengah mengumpulkan data - data calon penerima KUR untuk menilai perilaku mereka dalam bertransaksi.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Miris, Sri Mulyani Catat 29,2 Juta UMKM Belum Tersentuh Akses Kredit Bank
Sebanyak 29,2 juta pelaku UMKM saat ini belum memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.
Baca SelengkapnyaJokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaSembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut
KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaKisah Pedagang Sayur Bangkit dari Covid & Kebakaran, Andalkan KUR BRI untuk Menata Kembali Usaha
Ati mengaku kewajiban pembayaran cicilan KUR BRI Rp9 juta per bulan justru menjadi penambah semangat berjualan.
Baca SelengkapnyaSindikat Penipuan Modus Limit Kartu Kredit Dibongkar Polisi, Empat Pelaku Ditangkap
Keempat pelaku berpura-pura sebagai pegawai bank untuk mengelabui korbannya.
Baca SelengkapnyaIstri Nekat Bikin Usaha saat Suami di-PHK, Modal Rp50.000 dan Kini Punya 14 Karyawan dengan Omzet Rp150 Juta
Setelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.
Baca Selengkapnya