Potensi Besar Kerugian Ekonomi, Kementan Perkuat Kewaspadaan Dini Penyakit ASF
![Potensi Besar Kerugian Ekonomi, Kementan Perkuat Kewaspadaan Dini Penyakit ASF](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2019/10/20/1118949/540x270/potensi-besar-kerugian-ekonomi-kementan-perkuat-kewaspadaan-dini-penyakit-asf.png)
Merdeka.com - Tindakan kewaspadaan dini terhadap penyakit perlu segera diwujudkan dalam bentuk tindakan teknis yang meliputi pengamatan/deteksi cepat, pelaporan cepat dan pengamanan cepat.
Hal itu disampaikan I Ketut Diarmita, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan saat menjadi keynote speech Seminar International African Swine Fever (ASF) di Bogor (19/10).
Ketut menambahkan Kementan terus berupaya meningkatkan kewaspadaan dini dalam penanganan dan pencegahan penyebaran wabah penyakit ini. Langkah terpenting menurut Diarmita adalah pemerintah siap melakukan langkah cepat dan eksekusi bila penyakit ini terjadi.
Menurutnya, upaya yang dilakukan selama ini sebenar sudah tepat. Dalam mengamati perkembangan penyakit yang sangat cepat dan telah mendekati perbatasan wilayah Negara Republik Indonesia, potensi ancaman masuknya penyakit ini ke Indonesia sangatlah besar. Terkait dengan kondisi tersebut, tindakan kewaspadaan dini terhadap penyakit ini harus segera diwujudkan dalam bentuk tindakan teknis.
Ketut menambahkan, ASF sangat menular pada ternak babi dan babi hutan, dan menyebabkan kematian yang tinggi, dampaknya kerugian ekonomi yang tinggi. Indonesia termasuk wilayah terancam, mengingat populasi babi yang sangat tinggi di beberapa wilayah antara lain Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, NTT, Bali, Papua, dan Papua Barat.
Pemerintah telah menyiapkan pedoman kesiapsiagaan darurat veteriner ASF (Kiatvetindo ASF) dengan empat tahapan penanggulangan yaitu Tahap Investigasi, Tahap Siaga, Tahap Operasional dan Tahap pemulihan.
Hal lain adalah sosialisasi terkait ASF di wilayah-wilayah risiko tinggi, membuat bahan komunikasi, informasi dan edukasi untuk di pasang di bandara, pemantauan dan respon terhadap kasus kematian babi yang dilaporkan melalui iSikhnas, membuat penilaian risiko masuknya ASF ke Indonesia sehingga membantu meningkatkan kewaspadaan.
Barantan Siap Antisipasi
Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Agus Sunanto menegaskan Badan Karantina Pertanian (Barantan) sendiri telah lakukan upaya antisipatif, diantaranya memperketat serta meningkatkan kewaspadaan pengawasan karantina di berbagai tempat pemasukan negara. Beberapa kali Barantan berhasil menggagalkan masuknya komoditas yang berpotensi membawa virus, seperti daging babi, dendeng, sosis, usus dan olahan babi lainnya.
Sebagai contoh, Karantina Pertanian Soekarno Hatta sepanjang 2019 hingga September, petugas karantina menahan komoditas petensial sebanyak 225,28 kg, yang berasal dari barang bawaan penumpang.
Selain melakukan pengawasan, Agus menjelaskan pihaknya merangkul semua instansi, baik di bandara, pelabuhan dan pos lintas batas negara, seperti Bea dan Cukai, Imigrasi, unsur airlines, agen travel serta dinas peternakan di daerah.
Menurut Agus, Kementan telah mengitung potensi kerugian kematian akibat ASF. Apabila dihitung 30% saja populasi terdampak, maka kerugian peternakan babi dapat mencapai Rp. 7,6 T.
Selain itu, Indonesia akan kehilangan pasar ekspor dan potensinya, baik untuk babi maupun produknya. Saat ini Indonesia memiliki banyak peternakan babi, dan merupakan salah satu pemasok utama bagi pasar Singapura. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![Cara Menanam Kakao yang Benar, Dijamin Menguntungkan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/7/10/1720594033110-6gqdn.jpeg)
Budidaya kakao merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki potensi ekonomi tinggi.
Baca Selengkapnya![Persidangan Sekber JKK/KK Sosek Malindo Dinilai Punya Peran Penting bagi Kedua Negara](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/6/6/1717684276905-ocmc9.jpeg)
Dalam persidangan ini dibahas isu-isu sosial ekonomi di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia.
Baca Selengkapnya![Penyakit yang Dapat Ditularkan Lalat dan Cara Mencegahnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/7/26/1721982771774-81d5x.jpeg)
Keberadaan lalat di sekitar kita tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa membawa risiko kesehatan yang signifikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
![Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/28/1716871674441-sbktl.jpeg)
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca Selengkapnya![4 Mei: Peringatan Hari Pemadam Kebakaran Sedunia, Berikut Sejarah dan Tujuannya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/3/1714721532167-j2qd7i.jpeg)
Hari Pemadam Kebakaran Sedunia juga merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan kebakaran.
Baca Selengkapnya![BRIN Ingatkan Dampak Peningkatan Suhu Terhadap Sektor Pertanian](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/3/1714738289027-13qmy.jpeg)
Kenaikan suhu dapat mempengaruhi produktivitas tanaman pangan.
Baca Selengkapnya![Pertambangan Jadi Industri Berisiko Tinggi, Ini Kunci Wujudkan Lingkungan Kerja Tetap Aman](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/6/10/1718011889093-zcz82l.jpeg)
Penghormatan hak asasi manusia (HAM) menjadi salah satu filosofi utama perusahaan yang diwujudkan di antaranya melalui lingkungan kerja yang aman.
Baca Selengkapnya![Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/15/1702643222312-vmdaz.jpeg)
Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca Selengkapnya![Kementerian Ini Jadi Penentu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masa Depan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/6/18/1718698012998-9k3j2.jpeg)
Kunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.
Baca Selengkapnya