Ponsel jadul masih jadi raja di Indonesia

Merdeka.com - Pasar telekomunikasi Indonesia tahun ini masih didominasi penjualan telepon seluler (ponsel). Gencarnya serbuan produk ponsel pintar seperti Samsung seri Galaxy, Blackberry, atau iPhone, ternyata masih belum mampu menggeser dominasi tingginya permintaan ponsel fitur.

Ponsel fitur atau yang lebih dikenal dengan ponsel lawas adalah ponsel yang hanya memiliki kemampuan dasar komunikasi seperti telepon dan pesan singkat. Berdasarkan data pengapalan, ponsel fitur masih menjadi produk yang paling laris di Indonesia karena tingkat permintaannya tinggi.

Tingkat pengapalan ponsel fitur yang hanya memberikan kemampuan komunikasi dasar seperti telepon dan sms mencapai 87,33 persen dari total 15,5 juta unit impor ponsel pada triwulan III 2012. Berdasarkan pengamatan Darwin Lie, analis International Data Corporation, tambang uang asli vendor ponsel adalah masyarakat pedesaan.

"Permintaan terbesar ponsel fitur datang dari kawasan pedesaan dan pinggiran kota," ujarnya di Jakarta Pusat, Rabu (22/11).

Fenomena itu berhasil dimanfaatkan vendor lokal seperti Mito dan Cross, yang menjual ponsel fitur berharga murah dengan harga di bawah Rp 1 juta. Pemasaran yang baik dan keberhasilan membuat masyarakat di daerah tertentu untuk fanatik menyebabkan produsen lokal mampu bersaing dengan vendor asing seperti Nokia.

"Di Jawa Timur Cross mendominasi, sementara di Indonesia Timur, Mito cukup sukses, jadi vendor lokal kuat penjualannya di daerah yang berbeda-beda," ungkap Darwin.