Pesan Menteri Erick pada BUMN: Pujian itu Racun
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mewanti-wanti, BUMN untuk tetap rendah hati. Salah satunya PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Pada usia RNI ke-57 tahun, Menteri Erick mengingatkan terlena pada pujian akan jadi racun yang menghalangi perkembangan dan profesionalisme.
Dengan demikian, dia berharap berbagai transformasi model bisnis, produk hingga human capital masih akan terus terjadi di BUMN klaster pangan ini. Apalagi, kata dia, transformasi yang dilakukan di tubuh BUMN telah terlihat lebih baik dari kacamata Presiden Joko Widodo.
"Jadi kita harapkan ini (transformasi) terjadi. Apalagi, pak presiden sangat tekankan transformasi di BUMN (terus terjadi). Ini jauh dari yang beliau lihat 7 tahun lalu, dan ini jangan jadi racun, karena pujian itu racun," katanya dalam peluncuran produk dan puncak HUT ke 57 RNI, Selasa (19/10).
Dia juga berharap kepada seluruh pihak yang terlibat dalam membangun ekosistem pangan di Indonesia untuk saling bergotong royong.
"Saya harapkan yang hadir disini ayo kita satukan hati untuk melakukan perubahan di ekosistem pangan sehingga impactfulnya bisa merata," kata Menteri Erick.
Dia mengatakan, dalam program-program yang dijalankan oleh BUMN juga dekat dengan rakyat, baik sektor UMKM, human capital, dan pembukaan lapangan kerja.
"Karena itu saya sangat berharap program Makmur ini sukses, saya sudah pimpin tiga kali rapatnya langsung, dan saya lihat langsung. Karena kita ingin perbaiki ekosistem," katanya.
Bahkan, meninjau capaian program yang dijalankan BUMN lainnya, dia meminta program Makmur bisa mengikuti jejak suksesnya Mekaar, dan gabungan BRI Pegadaian dan PNM yang membangun Senyum.
"Saya berharap transformasi yang dilakukan RNI group ini bisa terjadi. Saya harap Makmur kerja sama Pupuk Indonesia, RNI, Himbara, dan Swasta ini bisa sukses seperti Mekaar. Apalagi sama-sama ‘M’, ditambah lagi penggabungan BRI, PNM, Pegadaian, jadi Senyum, kan pas tuh, Mekaar, Makmur, Senyum," katanya.
Luncurkan Produk Anyar
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama RNI, Arif Prasetyo Adi menuturkan ada beberapa produk yang baru diluncurkan oleh RNI. Diantaranya, beberapa produk unggulan seperti beras Rania kemasan 5kg, varian premium, sedap pulen.
Seluruh produk yang diluncurkan tersebut, merupakan produk lokal yang diserap dari petani lokal.
"Kemudian ada raja gula kemasan baru, ini 1 kg kemasan baru, akan ada minyak goreng rania, nusi hand sanitizer, tisu dan masker. Produk berkualitas tersebut disiapkan untuk keterjangkauan, serta akses pasar produk pangan dalam negeri,” tuturnya.
Dia mengatakan, produk ritel yang diluncurkan ini tak terlepas dari peran kolaborasi BUMN klaster pangan dengan stakeholder, baik dalam produksi hingga pemasaran, baik sektor privat maupun pemerintah.
"Kami menyimak dan langsung meeting-kan, pesan pak presiden untuk selalu gotong royong, tak jadi menara gading, dan jadikan BUMN klaster pangan jadi lokomotif klaster pangan, mindset, penyederhanaan BUMN, adaptasi model bisnis, keberpihakan teknologi, mampu bersaing dan kompetisi," katanya.
Reporter: Arief Rahman
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembubaran 7 perusahaan BUMN merupakan bagian dari program transformasi yang diusung sejak 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaUsulan Penyertaan Modal Negara ini untuk menjamin keberlanjutan program yang digarap perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaPembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Erick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan sebagai bagian dari program restrukturasi BUMN, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja BUMN.
Baca SelengkapnyaPertamina mendukung Kementerian BUMN yang menggelar kegiatan mudik asyik bersama BUMN 2024.
Baca SelengkapnyaBUMN yang berorientasi pasar ekspor seperti Pertambangan MIND ID, perkebunan PTPN bisa memanfaatkan tren kenaikan harga ini.
Baca SelengkapnyaErick menyampaikan, penggabungan ketujuh perusahaan ini merupakan bentuk dari perbaikan tata kelola BUMN Karya.
Baca Selengkapnyakebijakan tersebut tidak memiliki kepentingan yang mendesak. Performa pegawai BUMN bisa menjadi lebih rendah.
Baca Selengkapnya