Perusahaan tambang milik Bakrie raup laba bersih Rp 2 triliun
Merdeka.com - Perusahaan tambang milik Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan peningkatan kinerja yang signifikan di Semester I-2017. Emiten ini berhasil mencetak laba usai mencatatkan rugi sejak tahun lalu.
"Perusahaan tambang ini membukukan laba sebesar USD 162,3 juta atau setara Rp 2,16 triliun di Semester I-2017. Pencapaian ini berbalik ketimbang periode yang sama tahun lalu dengan kerugian USD 20,80 juta atau Rp 277 miliar," ujar Direktur BUMI Dileep Srivastava dalam keterangannya kepada merdeka.com, Rabu (2/8).
Laba perseroan tersebut lebih besar ketimbang pendapatan. Perseroan membukukan pendapatan USD 15,6 juta pada semester I-2017 dari periode sama tahun sebelumnya USD 12,77 juta. Selain itu, perseroan mencatatkan kenaikan rugi usaha menjadi USD 2,05 juta pada semester I-2017.
Akan tetapi, laba entitas asosiasi dan ventura bersama melonjak 696,6 persen menjadi USD 120,82 juta pada semester I-2017 dari periode sama tahun sebelumnya USD 15,16 juta. Selain itu, perseroan juga mencatatkan rugi selisih kurs dari USD 935.000 pada semester I-2016 menjadi USD 76.500 pada semester I-2017. Penghasilan bunga tercatat naik menjadi USD 23.470.
Perolehan laba ini terutama bersal dari bagian atas laba entitas asosiasi BUMI yang mencapai USD 120,82 juta. Angka ini melonjak 310,33 persen ketimbang semester pertama tahun lalu USD 15,16 juta.
Selain itu, beban bunga dan keuangan BUMI pun mulai turun. Beban bunga dan keuangan BUMI per Juni 2017 mencapai USD 96,27 juta, turun 60,17 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu USD 241,69 juta.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan sempat mengalami kerusakan mesin yang mengakibatkan penurunan produksi klinker hampir 10 persen, sehingga menyebabkan kerugian.
Baca SelengkapnyaSelama 128 tahun beroperasi BRI sukses buktikan bisa kuat dan hebat lewat beragam transformasi berkelanjutan yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca SelengkapnyaLaba PNM telah mencapai Rp 1,4 Triliun Rupiah. Tak hanya laba, aset PNM pun ikut tumbuh signifikan dibandingkan 6 tahun silam.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaLaba perusahaan naik dari Rp344,2 miliar di tahun 2022 menjadi Rp535,2 miliar di 2023.
Baca SelengkapnyaKampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca Selengkapnya