Pertumbuhan Industri Diprediksi Stagnan di 2019
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Muhammad Faisal memprediksi bahwa sektor industri tidak akan banyak mengalami perubahan di tahun 2019 bahkan cenderung stabil. Pertumbuhan industri diprediksi tidak akan lebih dari 11 persen.
"Saya lupa hitung-hitungannya, tapi yang jelas, saya kira tidak akan sampai 11 persen ya. Kalau total tahun 2019," kata dia, saat dihubungi merdeka.com, Selasa (1/1).
Pertumbuhan industri retail, lanjut Faisal akan didukung oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga pada tahun 2019 pun diprediksi akan melanjutkan kinerja tahun 2018 yang berada di atas 5 persen.
"Sisi konsumsi rumah tangga, konsumsi masyarakat relatif stabil saya pikir, sampai tahun depan. Kalau sepanjang konsumsi itu stabil, semestinya ritel tidak terlalu banyak berubah dari sisi kinerjanya. Mungkin tidak ada kenaikan, at least dia stabil, tidak akan ada juga penurunan yang signifikan," jelas Faisal.
Selain itu, tentu masih akan terjadi pergeseran jenis bisnis dan perubahan di dalam bisnis ritel sendiri akibat perubahan pola konsumsi masyarakat dari konvensional ke online. Namun hal tersebut tidak akan mengganggu kinerja ritel secara keseluruhan.
"Tapi mungkin ada juga pergeseran. Ada sebagian ritel yang kemudian ada yang kurang bisa berkompetisi, karena juga pergeseran pola konsumsi ke online. Paling ada pergeseran seperti itu saja. Tapi secara keseluruhan konsumsi itu stabil, semestinya retail tidak terlalu banyak berubah di tahun depan," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya
Sejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaPerputaran Uang Musim Libur Natal dan Tahun Baru Diprediksi Tembus Rp80.250 Triliun
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.
Baca SelengkapnyaKonsumsi BBM Diprediksi Naik Saat Mudik Lebaran, Begini Strategi Pertamina Agar Bensin Tak Langka
Pertamina memprediksi konsumsi BBM mengalami kenaikan sebesar 6 persen secara agregat.
Baca SelengkapnyaPermintaan Makanan dan Minuman Diprediksi Naik 30 Persen di Momen Ramadan dan Lebaran 2024
Untuk tahun 2024 ini, kenaikan permintaan berbagai komoditas terbilang wajar karena sudah terdeteksi satu bulan sebelum Ramadan.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaInflasi Maret 2024 Meroket Dipicu Mahalnya Harga Makanan
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.
Baca Selengkapnya