Pertamina: Tidak Ada Kelangkaan Pertalite
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) membantah terjadinya permasalahan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite. Kelangkaan sendiri diduga akibat kebijakan penyesuaian harga Pertamax yang membuat konsumen beralih ke Pertalite.
Pejabat sementara (Pjs) Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyatakan, saat ini stok Pertalite masih mencukupi. Sehingga, kelangkaan Pertalite tidak terjadi.
"Tidak ada kelangkaan mas," ujarnya saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Senin (4/4).
Irto menerangkan, distribusi Pertalite ke SPBU tetap stabil. Saat ini, Pertamina terus berupaya untuk menjaga ketersediaan stok Pertalite.
"Kami melakukan build-up stock di SPBU-SPBU. Lalu, beberapa terminal BBM kami aktifkan hingga dini hari, bahkan ada yang beroperasi sampai 24 jam. Ini untuk memastikan ketersediaan BBM untuk kebutuhan masyarakat," bebernya.
Dia pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Mengingat, Pertamina telah menyiapkan sejumlah strategi untuk memastikan stok Pertalite tetap tersedia.
"Masyarakat tidak perlu khawatir. Karena kami telah siapkan stok cukup di SPBU," tandasnya.
Tidak Ada Kelangkaan Pertalite di DKI Jakarta
Sebelumnya, stok Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite di wilayah Jakarta mencukupi. Kondisi ini salah satunya terlihat di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina 34-13307 Jalan Jatinegara Barat Raya, Bali Mester, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur.
Salah satu petugas SPBU mengatakan, stok Pertalite tetap tersedia meski harga Pertamax mengalami penyesuaian. Diketahui per 1 April 2022 lalu, Pertamina resmi menaikan harga Pertamax menjadi Rp 12.500 sampai Rp 13.500 per liter dari sebelumnya Rp 9.000 sampai Rp 9.400 per liter.
"Pertalite tidak ada kelangkaan, stok tetap ada," ujarnya kepada Merdeka.com di Jakarta, Senin (4/4).
Meski begitu, dia mengakui terdapat kenaikan pembelian produk Pertalite dalam beberapa waktu terakhir akibat mahalnya harga Pertamax.
"Memang ada kenaikan Pertalite. Tapi gak banyak ya naiknya," jelasnya.
Kondisi serupa juga terjadi di SPBU Pertamina 34.134.14 di Jalan Jenderal Basuki Rachmat Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Salah satu petugas SPBU menyebut, stok Pertalite tetap mencukupi walaupun mengalami peningkatan konsumsi.
"Sejauh ini stok aman ya. Tidak ada kelangkaan, walau ada kenaikan (konsumsi)," tegasnya.
Akan tetapi, dia enggan menjawab lebih lanjut terkait peningkatan volume konsumsi Pertalite tersebut. Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Pengelola SPBU setempat enggan di temui dan mengarahkan Merdeka.com untuk bekomunikasi dengan pihak Pertamina pusat.
"Pengelola tidak bisa ditemui mas. Lebih baik dikomunikasikannya dengan Pertamina pusat saja," ungkap salah satu petugas keamanan setempat.
Dari pantauan Merdeka.com, pembeli BBM jenis Pertalite maupun Pertamax tetap ramai. Tampak antrean pengunjung tetap rapih di masing-masing jalur penjualan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaHingga April 2024, realisasi penyaluran Pertalite secara nasional sebanyak 9,9 juta kiloliter.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina berkomitmen memastikan pasokan dan distribusi BBM maupun LPG selama masa Ramadan dan Idulfitri aman dan lancar.
Baca SelengkapnyaPertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaWarga mengaku di beberapa SPBU Pertamina sudah tak menjual Pertalite dan kini diganti dengan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaAngka konsumsi BBM jenis Pertalite dan Pertamax (RON 92) pada periode mudik lebaran 2023 melonjak 6,4 persen.
Baca SelengkapnyaNicke Widyawati memastikan kesiapan dan ketersediaan pasokan bahan bakar Avtur.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Baca Selengkapnya