Pertamina Lakukan Restrukturisasi Subholding Sebelum Melantai di Bursa Saham
Merdeka.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan soal rencana perusahaan dalam melisting atau melepas saham anak usaha mereka di Bursa Efek Indonesia (BEI). Nicke menyatakan, tahapan Initial Public Offering (IPO) di BEI memerlukan prakondisi dan tahap tertentu.
Sebelum IPO, subholding Pertamina akan direstrukturisasi terlebih dahulu agar siap menghadapi pasar dengan kapitalisasi yang baik.
"Pasti ada pra-kondisi yang harus dicapai dulu dan sekarang kami sedang melakukan itu. IPO perlu market cap (kapitalisasi pasar) yang baik. Restrukturisasi adalah satu bagian saja," jelas Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Senin (29/6).
Nicke juga menjelaskan beberapa potensi perusahaan yang dapat dijadikan bagian restrukturisasi seperti melepas saham di wilayah kerja (WK) di blok tertentu, misalnya di klaster WK 4 yang dirasa lebih cocok digarap oleh perusahaan kecil.
"Korporasi banyak sekali syaratnya untuk IPO, kebutuhan pendanaan salah satu ada di hulu, lalu partnership di kilang. Per kilang pendanaannya berbeda-beda," jelasnya.
Nicke, dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI di hari yang sama juga sempat menjelaskan jika rencana IPO subholding masih dalam diskusi.
"Jadi tetap akan kita lakukan tapi tidak bisa kami putuskan hari ini, karena ini tentu akan kita lakukan dengan matang dan ini semua harus keputusan pemegang saham secara prudent setelah kami kaji betul," ujarnya kepada anggota Komisi VI DPR RI.
Targetkan 2 Subolding
Adapun sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir sempat menargetkan kepada Nicke agar minimal 1 hingga 2 subholding bisa melantai ke bursa dalam waktu 2 tahun ke depan. Subholding Pertamina sendiri dibentuk untuk mengefisienkan alur bisnis perusahaan agar tidak tumpang tindih satu dengan lainnya.
"Kami akan targetkan dalam 2 tahun ke depan, Bu Nicke harus bisa go public-kan satu atau dua sub holding, untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparan,” jelasnya beberapa waktu lalu.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKinerja positif PT Pertamina di bidang pengelolaan investor berhasil meraih penghargaan tingkat internasional.
Baca SelengkapnyaPertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PGN mengalirkan volume niaga sebesar 923 BBTUD untuk kebutuhan industri, komersial, transportasi, dan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaJika peralihan pemanfaatan LPG 5 kg, 12 kg, maupun 50 kg dapat diganti dengan CNG, maka akan mendukung pemerintah dalam upaya mengurangi subsidi energi.
Baca SelengkapnyaTersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaAhok sudah mengundurkan diri dari posisi Komisaris Utama PT Pertamina per tanggal 2 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPara investor internasional akan semakin melirik Pertamina untuk menanamkan investasinya.
Baca SelengkapnyaPertamina Group melakukan berbagai inisiatif penurunan emisi, serta membuka diri untuk kolaborasi global bersama seluruh pihak guna mencapai target.
Baca Selengkapnya