Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Permintaan Terus Naik, Nusantara Regas-Pelindo Energi Kembangkan Bisnis LNG

Permintaan Terus Naik, Nusantara Regas-Pelindo Energi Kembangkan Bisnis LNG Pelabuhan. ©2013 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Anak usaha Subholding Gas Pertamina, PT Nusantara Regas bersama PT Pelindo Energi Logistik (PEL) menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama pengembangan bisnis land bases LNG supply point di Tanjung Priok, Jakarta, dan kawasan lainnya.

Kerja sama tersebut mencakup pengembangan bisnis distribusi LNG untuk kebutuhan industri atau ritel dan pelayaran dengan land based supply point di Tanjung Priok.

Direktur Utama PT Nusantara Regas (NR), Harry Budi Sidharta menyampaikan, kebutuhan LNG bagi industri akan semakin berkembang sampai satu MMBTUD pada tahap awal yang sejalan dengan regulasi mengenai pembatasan emisi gas buang kapal dan dibukanya kawasan industri di Jawa. Sehingga penyediaan terminal regasifikasi dan LNG filling station akan menjadi penting.

"Saat ini permintaan untuk bahan bakar kapal laut sampai dengan 6.000 m3 per minggu setara dengan satu kargo per tahun. Permintaan akan terus meningkat dengan makin banyaknya kapal laut berbahan bakar LNG yang sandar di Tanjung Priok. Sebagai gambaran, sampai dengan saat ini NR telah menjalankan usaha penyediaan gas hasil regasifikasi sampai dengan 240 MMBTUD dan akan meningkat sampai dengan 295 BBTUD," ujarnya di Jakarta, Jumat (9/12).

Harry menjelaskan mulai masuknya kapal-kapal berbahan bakar LNG ke terminal Tanjung Priok dan terminal lainnya akan membuka ruang pengembangan bagi perusahaan dalam bisnis penyediaan bahan bakar bunker kapal.

Sinergisitas BUMN

Plt Direktur Utama PEL Wayan Mega Budiartha menambahkan kolaborasi NR-PEL merupakan sinergisitas BUMN di sektor energi dan logistik untuk penyediaan energi bersih yang lebih terjangkau.

Penandatanganan MOU juga dihadiri Direktur Strategi Pelindo Prasetyo, Group Head Pengembangan dan Kerja sama Usaha Pelindo Hanny Uktolseya serta jajaran direksi dan manajemen NR.

MoU ini diharapkan bisa mendukung rencana Indonesia mencapai net zero emission, yang membutuhkan LNG sebagai bahan bakar perantara.

"Tantangan dan upaya penyediaan LNG untuk kebutuhan di daerah Jawa bagian barat di masa depan sangat menarik, mengingat kebutuhan yang terus meningkat. Keadaan ini menjadi tantangan bagi perusahaan untuk menangkap peluang usaha yang ada, sehingga terus aktif melakukan kerja sama dengan pihak-pihak potensial untuk pengembangan bisnis ke depan," jelas Harry.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tarik Minat Investor, Kawasan Industri Mongondow Sulut Bakal Dialiri Pasokan Gas Bumi
Tarik Minat Investor, Kawasan Industri Mongondow Sulut Bakal Dialiri Pasokan Gas Bumi

Pihak pengelola kawasan memperkirakan terdapat potensi industri dengan kebutuhan gas mencapai sebesar 45 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD).

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan

Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.

Baca Selengkapnya
PGN Butuh Pasokan LNG Domestik, Wilayah Kerja Blok Nunukan Jadi Solusi
PGN Butuh Pasokan LNG Domestik, Wilayah Kerja Blok Nunukan Jadi Solusi

Produksi LNG KMJ diperkirakan mengalir mulai 2028 dengan rencana kapasitas sebesar 60 MMSCFD.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
LNG Jadi Solusi Sumber Energi yang Jauh dari Jaringan Pipa dan Sistem Transportasi
LNG Jadi Solusi Sumber Energi yang Jauh dari Jaringan Pipa dan Sistem Transportasi

Jumlah realisasi penyaluran gas pada 2024 turun dibandingkan 2022 dan 2023, yang masih mencapai 850 MMSCFD.

Baca Selengkapnya
Dewan Energi Nasional: PHE Mampu Sejajar dengan Perusahaan Migas Dunia
Dewan Energi Nasional: PHE Mampu Sejajar dengan Perusahaan Migas Dunia

PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jamin Industri Dalam Negeri Terlindungi Lewat Regulasi Ini
Pemerintah Jamin Industri Dalam Negeri Terlindungi Lewat Regulasi Ini

Untuk menerbitkan regulasi ini setidaknya membutuhkan waktu satu bulan.

Baca Selengkapnya
99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?
99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?

PGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.

Baca Selengkapnya
PNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus
PNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus

Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Indonesia Butuh Dana Hingga Rp75 Triliun Sediakan BBM Hingga Gas LPG
Indonesia Butuh Dana Hingga Rp75 Triliun Sediakan BBM Hingga Gas LPG

Indonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.

Baca Selengkapnya