Permintaan Terus Naik, Nusantara Regas-Pelindo Energi Kembangkan Bisnis LNG
Merdeka.com - Anak usaha Subholding Gas Pertamina, PT Nusantara Regas bersama PT Pelindo Energi Logistik (PEL) menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama pengembangan bisnis land bases LNG supply point di Tanjung Priok, Jakarta, dan kawasan lainnya.
Kerja sama tersebut mencakup pengembangan bisnis distribusi LNG untuk kebutuhan industri atau ritel dan pelayaran dengan land based supply point di Tanjung Priok.
Direktur Utama PT Nusantara Regas (NR), Harry Budi Sidharta menyampaikan, kebutuhan LNG bagi industri akan semakin berkembang sampai satu MMBTUD pada tahap awal yang sejalan dengan regulasi mengenai pembatasan emisi gas buang kapal dan dibukanya kawasan industri di Jawa. Sehingga penyediaan terminal regasifikasi dan LNG filling station akan menjadi penting.
"Saat ini permintaan untuk bahan bakar kapal laut sampai dengan 6.000 m3 per minggu setara dengan satu kargo per tahun. Permintaan akan terus meningkat dengan makin banyaknya kapal laut berbahan bakar LNG yang sandar di Tanjung Priok. Sebagai gambaran, sampai dengan saat ini NR telah menjalankan usaha penyediaan gas hasil regasifikasi sampai dengan 240 MMBTUD dan akan meningkat sampai dengan 295 BBTUD," ujarnya di Jakarta, Jumat (9/12).
Harry menjelaskan mulai masuknya kapal-kapal berbahan bakar LNG ke terminal Tanjung Priok dan terminal lainnya akan membuka ruang pengembangan bagi perusahaan dalam bisnis penyediaan bahan bakar bunker kapal.
Sinergisitas BUMN
Plt Direktur Utama PEL Wayan Mega Budiartha menambahkan kolaborasi NR-PEL merupakan sinergisitas BUMN di sektor energi dan logistik untuk penyediaan energi bersih yang lebih terjangkau.
Penandatanganan MOU juga dihadiri Direktur Strategi Pelindo Prasetyo, Group Head Pengembangan dan Kerja sama Usaha Pelindo Hanny Uktolseya serta jajaran direksi dan manajemen NR.
MoU ini diharapkan bisa mendukung rencana Indonesia mencapai net zero emission, yang membutuhkan LNG sebagai bahan bakar perantara.
"Tantangan dan upaya penyediaan LNG untuk kebutuhan di daerah Jawa bagian barat di masa depan sangat menarik, mengingat kebutuhan yang terus meningkat. Keadaan ini menjadi tantangan bagi perusahaan untuk menangkap peluang usaha yang ada, sehingga terus aktif melakukan kerja sama dengan pihak-pihak potensial untuk pengembangan bisnis ke depan," jelas Harry.
(mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak pengelola kawasan memperkirakan terdapat potensi industri dengan kebutuhan gas mencapai sebesar 45 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD).
Baca SelengkapnyaAkibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaProduksi LNG KMJ diperkirakan mengalir mulai 2028 dengan rencana kapasitas sebesar 60 MMSCFD.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jumlah realisasi penyaluran gas pada 2024 turun dibandingkan 2022 dan 2023, yang masih mencapai 850 MMSCFD.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaUntuk menerbitkan regulasi ini setidaknya membutuhkan waktu satu bulan.
Baca SelengkapnyaPGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca SelengkapnyaDua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaIndonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca Selengkapnya