Penyaluran kredit Bank Mutiara naik 25,74 persen
Merdeka.com - PT Bank Mutiara Tbk klaim penyaluran kredit semester pertama tahun ini tumbuh 25,74 persen menjadi Rp 10,5 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 8,3 triliun. Selain itu, dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 11,61 triliun atau tumbuh 18,64 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 9,8 triliun. Dengan rasio penyaluran kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio) mencapai 89,98 persen.
"Tingginya penyaluran kredit tersebut tetap dilakukan dengan prinsip kehati-hatian (prudential banking)," ujar Direktur Utama Bank Mutiara Maryono dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Kamis (5/7).
Dengan rasio kredit bermasalah yang menurun dari 10,44 persen pada semester I 2011 menjadi 4,82 persen di semester I tahun ini, menurut Maryono, mencerminkan prinsip kehati-hatian dari Bank Mutiara dalam menyalurkan kreditnya.
Untuk laba sebelum Penyisihan Penghapusan Aktiva (PPA) tercatat mencapai Rp 84 miliar tumbuh 304,67 persen dibanding semester pertama 2011 yang rugi sebesar Rp 41 miliar. Namun, jika laba pada semester pertama 2012, turut memperhitungkan PPA, maka Bank Mutiara mengalami penurunan laba sebesar 57,72 persen dari semester pertama 2011 sebesar Rp 205 miliar turun menjadi Rp 86 miliar pada semester pertama 2012.“Laba murni dari kegiatan perbankan, seperti dari penyaluran kredit dan fee based income,” kata Maryono.
Sementara itu, pendapatan bunga bersih bank yang dulunya bernama Bank Century ini tumbuh 133 persen mencapai Rp 174 miliar dibandingkan periode yang sama 2011 sebesar Rp 74,6 miliar. "Hal ini membuktikan program penyehatan yang dilakukan pasca rekapitalisasi oleh pemerintah telah membuahkan hasil," kata Maryono.
Aset perseroan juga tercatat tumbuh 7,5 persen menjadi Rp 13,5 triliun, dari Rp 12,56 triliun pada periode yang sama 2011 dan ekuitas Bank Mutiara tumbuh 47,19 persen mencapai Rp 1,06 triliun pada akhir Juni 2012 dari Rp 719 miliar pada periode tahun lalu.
“Pertumbuhan berbagai indikator tersebut merupakan buah dari upaya penyehatan Bank Mutiara yang dilakukan manajemen baru. Tentunya kinerja prima tersebut akan kami tingkatkan sebagai upaya mendukung proses divestasi Bank Mutiara yang tengah dilakukan Lembaga Penjamin Simpanan,” tutup Maryono.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyaluran kredit awal tahun ini meningkat 338 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaRealisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaAdapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca Selengkapnyapertumbuhan kredit dan pembiayaan UMKM didorong oleh pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen mikro sebesar 39,77 persen.
Baca Selengkapnya