Pengusaha sebut perputaran uang saat pilkada serentak tembus Rp 25 triliun
Merdeka.com - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebut perputaran uang selama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 yang dilaksanakan di 171 daerah yang tersebar di 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten ditaksir mencapai sekitar Rp 25 triliun.
Wakil Ketua Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang menyebut, sumber perputaran uang tersebut berasal dari pemerintah yakni sebesar Rp 20 triliun untuk penyelenggaraan Pilkada di 171 daerah. Sedangkan sisanya kata dia berasal dari biaya kampanye masing-masing pasangan calon (paslon) sebesar Rp 5 triliun.
"Rp 20 triliun itu pertama adalah untuk mencetak kertas suara, yang kedua untuk logistik, yang ketiga adalah biaya untuk membayar honor para petugas. Keempat adalah biaya untuk masyarakat yang terlibat dalam peliputan suara dan itu mungkin di luar dari anggaran keamanan. Jadi, itu resmi dari pemerintah yang Rp 20 triliun itu," ujar Sarman di salah satu hotel di Jakarta, Rabu (27/6).
Dari perhitungan Sarman, rata-rata pasangan calon kepala daerah masing-masing provinsi mengeluarkan Rp 75 milliar. Sementara di provinsi-provinsi besar seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dengan jumlah penduduk dan kabupaten kota, yang cukup besar, dia meyakini bisa mencapai hingga Rp 100 - 150 miliar.
Selanjutnya, untuk kota yang terdiri dari 29 kota, masing-masing pasangan calon menggelontorkan dana untuk biaya kampanye mereka sekitar Rp 10 milliar.
"Yang paling banyak adalah kabupaten itu 115. Kalo rata rata paslon menggelontorkan dana Rp 20 miliar saja. Itu biaya mereka ini biasa untuk mencetak dari pada beli flyer, spanduk, umbul-umbul, backdrop, kaos, stiker dan lain lain," jelasnya.
Dengan demikian, adanya pilkada ini juga secara tidak langsung mampu memberikan manfaat bagi pelaku-pelaku UMKM yang secara tidak langsung berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Terlebih kata Sarman, keuntungan bagi UMKM berlipat ganda, sebab kebanyakan atribut kampanye tersebut dibuat oleh UKM di masing-masing daerah.
Sebelumnya, Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) memperkirakan belanja atau perputaran uang selama kampanye Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) pada tahun ini mencapai sekitar Rp 4 triliun. Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan mereguk keuntungan paling besar dari pesta demokrasi ini.
Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan, pilkada akan dilaksanakan di 171 daerah, yakni 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten. Pilkada serentak ini berlangsung pada 27 Juni 2018.
"Kami perkirakan kurang lebih Rp 4 triliun belanja kampanye yang berasal dari para pasangan calon (paslon) kepala daerah," ujar dia dalam keterangan resminya di Jakarta.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun untuk Bawaslu, masih ada 24 Pemda yang belum sepakat dengan usulan anggaran Bawaslu.
Baca SelengkapnyaSetelah PDI Perjuangan, penerimaan partai terbesar selanjutnya adalah PAN, Golkar dan PPP senilai Rp20-an miliar.
Baca SelengkapnyaTernyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setiap pasangan calon diperbolehkan menerima sumbangan dari sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaPotensi kerawanan Pilkada 2024 tinggi dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaShinta Kamdani menyebut para pengusaha tidak masalah dengan pemilu yang akan dilaksanakan satu putaran maupun dua putaran.
Baca SelengkapnyaBanyaknya tahapan Pilkada 2024 yang akan bersinggungan dengan tahapan Pemilu nasional 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaTotal pengeluaran kampanye partai akan bisa dilihat nanti di Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye.
Baca Selengkapnya