Pengamat: Tahun politik 2018 tidak akan ganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya menyebut bahwa pilkada serentak 2018 tidak akan membawa pengaruh berlebih terhadap performa pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurutnya, ekonomi dan politik memiliki pengaruh sendiri-sendiri terhadap masyarakat.
"Ada variabel yang berdiri sendiri, politik dianggap sebagai tontonan tersendiri, ekonomi memiliki logika tersendiri. Jadi tidak perlu ada ketakutan berlebih," ujar Yunarto di Gedung Bappenas, Jakarta, Senin (18/12).
Yunarto mengatakan, memang akan ada pengaruh negatif politik terhadap ekonomi apabila terjadi pergolakan yang sangat ekstrem. Namun demikian, hal tersebut masih sangat jauh dari penyelenggaraan pilkada di Indonesia.
"Memang kemudian akan mempengaruhi ekonomi jika terjadi ekstrem seperti terjadi politik huru-hara seperti terjadi impeachment. Saya pikir Indonesia belum sampai kepada wilayah itu," jelasnya.
Yunarto mencontohkan, penyelenggaraan pilkada DKI Jakarta yang cukup panas dan menjadi sorotan semua pihak nyatanya tidak berdampak besar pada perekonomian. Ekonomi masih tetap mampu tumbuh sekitar 0,2 hingga 0,3 persen.
"Kalau kita kembali mengingat, penyelenggaraan Pilkada DKI yang cukup panas, ternyata ekonomi tetap naik bahkan pertumbuhan ekonomi naik 0,2 hingga 0,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya," jelasnya.
Yunarto menambahkan, masyarakat masa kini sudah lebih bijak menghadapi penyelenggaraan pilkada. Apalagi, hubungan TNI dan Polri dalam menyambut tahun politik juga cukup harmonis. Hal ini dinilai menjadi suatu modal positif untuk menjaga ekonomi di tahun politik.
"Bagaimana kita melihat ada batasan batasan, ada sistem kontrol di antara masyarakat. Apalagi ketika melihat TNI dan Polri cukup harmonis, isu apapun membuat suhu politik panas dingin tapi masih dalam koridor yang masih bisa diterima kegiatan ekonomi," jelasnya.
Untuk itu, Yunarto menegaskan hingga kini dirinya belum melihat ada guncangan terhadap ekonomi di tahun politik 2018. "Belum ada guncangan berlebih ekonomi terkait politik 2018," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPolitik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya
Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaCharta Politika: 76,3% Responden Puas Kinerja Pemerintahan Jokowi, Alasan Utama Pembangunan Infrastruktur
Charta Politika menilai kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah tergolong baik
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnya7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik
Indonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024
Baca Selengkapnya