Penerimaan Pajak 2020 Diprediksi Hanya Capai Rp 1.239 Triliun
Merdeka.com - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda, menyebut penerimaan pajak tahun ini akan sulit mencapai target Perpres 72/2020 yang mengatur Perubahan Postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Paling tidak, dia perkirakan penerimaan perpajakan di tahun ini bakal berada dikisaran Rp1.239 triliun.
"Penerimaan perpajakan di tahun 2020 hanya Rp1.239 triliun. Ini sangat rendah banget dan bisa memunculkan defisit yang membengkak," kata dia dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (3/9).
Menurutnya, penerimaan perpajakan yang lemah ini sudah terjadi sejak tahun lalu sebelum adanya pandemi Covid-19. Sehingga dengan adanya krisis ini menyebabkan penerimaan pajak makin merosot tajam.
Dia mencatat realisasi penerimaan pajak sampai saat ini baru mencapai 50 persen dari target yang ditetapkan. Jika dirinci berdasarkan data perhitungan Indef, penerimaan pajak PPh baru sekitar 55,13 persen dari Perpres 72/2020, kemudian PPh Migas sekitar 62,01 persen dan PPh non migas 54,79 persen.
"PPN yang juga lumayan jeblok, belum mencapai 50 persen dari target yang tertera di Perpres 72/2020 sebesar Rp507,5 triliun," katanya.
Penurunan Kinerja Industri Pengaruhi Sumbangan Pajak
Jebloknya sektor penerimaan perpajakan juga dipengaruhi industri manufaktur dan perdagangan yang juga jeblok sejak 2019 sebelum pandemi. Di mana penerimaan pajak dua sektor ini sudah minus.
"Industri pengolahan 2019 mencapai -4,5 persen di 2020 -14,5 persen dengan perdagangan tahun 2020 Juli, sampai 15,3 persen minus. Padahal kedua sektor ini menyumbang 80 persen dari penerimaan pajak di Indonesia termasuk pajak PPh," jelas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAngka penerimaan pajak ini kemudian meningkat hingga Rp6,76 triliun pada tahun 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi disebut akan mempertimbangkan kembali rencana kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen pada 2025 mendatang.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnya