Penerbangan langsung Banyuwangi-Jakarta segera direalisasikan
Merdeka.com - Perbaikan Bandara Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi di Provinsi Jawa Timur terus dilakukan. Salah satunya adalah dengan penebalan atau penguatan landasan pacu dari saat ini PCN 28 menjadi PCN 40 dimulai 2017 mendatang.
Meski demikian, kementerian perhubungan dan Pemda Banyuwangi mendorong agar pesawat sejenis Boeing 737-500 agar bisa segera beroperasi tanpa menunggu penebalan runway di bandara itu. Ketebalan landasan pacu saat ini sebenarnya sudah bisa didarati pesawat tersebut. Hanya saja, Kemenhub meminta peningkatan fasilitas Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PPK) dipenuhi.
"PPK kan harganya cukup mahal, model pemadam yang lebih advanced. Sambil menunggu dari Kemenhub, kami diberi solusi untuk sementara bisa sewa ke PT Angkasa Pura," ucap Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas akhir pekan lalu.
Dengan begitu, penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi yang sudah dinantikan para wisatawan dan dunia usaha bisa direalisasikan sesegera mungkin.
"Beberapa waktu lalu sudah ada maskapai yang mau masuk membawa pesawat berbadan lebar, tapi dari sisi teknis belum diizinkan kementerian. Jika sudah ada PPK yang bagus, sudah bisa didarati pesawat itu," ujarnya pula.
Selain itu, Anas mengatakan bahwa pengerjaan tahap akhir terminal baru di Bandara Banyuwangi yang dibangun dengan dana APBD Provinsi Jatim dan Banyuwangi. Terminal dengan arsitektur hijau dan mengakomodasi budaya lokal itu dijadwalkan beroperasi awal 2017.
Pembangunan terminal dengan konsep nyaris tanpa AC, dipastikan tetap sejuk dengan pengaturan sirkulasi udara, water treatment, dan beragam tanaman hingga ke atap terminal.
Arsitekturnya mengadopsi model atap rumah khas Suku Osing (suku asli Banyuwangi) serta merawat budaya masyarakat setempat yang selalu berombongan saat melepas kerabatnya bepergian dengan menyediakan anjungan yang mengarah langsung ke landasan.
Pihaknya berinisiatif membangun terminal baru dua tahun lalu, tanpa menunggu bantuan pemerintah pusat karena kenaikan jumlah penumpang yang drastis.
"Ini model kerja sama pusat dan daerah yang perlu dikembangkan. Kami berinisiatif membangun terminal baru, Kementerian Perhubungan mendukung aspek keselamatan penerbangannya. Sinergi pusat dan daerah sangat berarti bagi daerah," ujar Anas pula.
Anas mengatakan, peresmian terminal baru cukup mendesak karena terminal yang ada saat ini tidak mampu menampung banyaknya penumpang. Sambil menunggu penyelesaian terminal baru, Kemenhub bakal merenovasi terminal lama dengan memperlebar ruang keberangkatan.
"Kemenhub akan memoles sedikit terminal lama agar penumpang tidak meluber hingga ke luar ruang keberangkatan. Kami mohon maaf karena selama ini penumpang harus menunggu dalam suasana yang kurang nyaman, karena kenaikan jumlah penumpang sangat signifikan dan terminal lama sudah tidak bisa menampungnya," kata Anas.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPuncak arus mudik di Bandara Banyuwangi diprediksi pada hari ini, Sabtu (6/4/2024) dan Minggu (7/4/2024).
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca Selengkapnya"Salah satunya, Tol Trans jawa yang pembangunannya dituntaskan sampai Banyuwangi," kata Cak Imin
Baca SelengkapnyaMode transportasi udara dengan pesawat terbang juga bisa menjadi pilihan berkunjung ke kota kembang.
Baca SelengkapnyaPotret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.
Baca SelengkapnyaMaskapai Citilink, Batik Air dan Super Air Jet mengajukan penambahan slot terbang.
Baca SelengkapnyaGenangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.
Baca Selengkapnya