Pemulung Dinilai Lebih Rentan Menularkan Virus Corona
Merdeka.com - Komunitas pemulung dinilai lebih rentan terhadap penularan virus corona. Alasannya, kelompok ini jarang mendatangi fasilitas kesehatan ketika sakit.
Terlepas mereka memiliki kartu jaminan sosial kesehatan seperti BPJS Kesehatan atau tidak. Sehingga dikhawatirkan ketika kelompok ini terpapar dan mereka tidak sadar.
"Ketika mereka terpapar, mereka itu anggap ini karena kecapean, masuk angin dan lain-lain. Sehingga kalau mereka positif mereka tidak isolasi mandiri dan tidak dapat perawatan sebagaimana mestinya," kata Co-Founder Kawal Covid-19, Elina Ciptadi di Jakarta, Senin (11/1).
Apalagi kelompok ini biasanya tinggal di pemukiman padat penduduk. Sehingga risiko menulari keluarga dan masyarakat sekitar lebih besar. Isolasi mandiri bagi mereka juga tidak disarankan. Sehingga Elina menyarankan isolasi dilakukan secara terpusat.
"Mereka tinggal di tempat padat penduduk yang tidak memungkinkan isolasi mandiri," kata dia.
Selain itu, dari sisi ekonomi, kelompok ini juga dinilai sangat rentan. Sebab keberlanjutan hidup mereka tergantung pada pendapatan harian. Bila terpapar dan harus isolasi mandiri, artinya mereka tidak memiliki pendapatan untuk menghidupi keluarga.
"Penghasilan mereka selama 2 minggu misalnya, itu hilang. Padahal mereka hidup dari penghasilan hari itu," kata dia.
Masih Belum Banyak Dibahas
Apalagi, fenomena sosial ini masih banyak belum dibahas. Sehingga yang perlu dilakukan untuk menjaga kelompok rentan ini dengan melakukan pemilahan sampah medis atau yang mengandung droplet sebagai sumber penularan.
"Yang bisa dilakukan pengguna ini pisahkan sampah biasa dengan sampah medis seperti masker atau sesuatu yang berhubungan dengan droplet," kata dia.
Terutama mereka yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Pemilahan sampah ini menjadi penting. Perlu juga menyediakan bak cuci tangan di lingkungan masyarakat. Tujuannya agar kelompok pemulung atau pedagang keliling bisa sering mencuci tangan di manapun berada.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaInfeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaGejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKeringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca SelengkapnyaPenyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaDi musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnya