Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Minta Penumpang Pesawat Siap Gagal Terbang Saat Musim Cuaca Ekstrem

Pemerintah Minta Penumpang Pesawat Siap Gagal Terbang Saat Musim Cuaca Ekstrem Bandara Soekarno Hatta. ©2019 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah giat melakukan monitoring operasional penerbangan. Hal ini menyikapi cuaca ekstrem yang terus melanda di sejumlah daerah di Indonesia.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Polana B Pramesti, mengatakan giat monitoring yang dilakukan pihaknya bertujuan untuk menjaga keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan di wilayah Indonesia.

"Saya telah menginstruksikan kepada seluruh operator bandara, maskapai dan stakeholder penerbangan lainnya, untuk siap siaga kemungkinan terkendalanya penerbangan akibat cuaca ekstrem, " kata Polana di Kantornya, Jakarta, Kamis (9/1).

Selain itu, Polana juga mengimbau para pengguna jasa transportasi untuk memahami apabila terjadinya keterlambatan ataupun pembatalan penerbangan terjadi saat cuaca ekstrem. "Saya meminta pemahaman dari para pengguna jasa transportasi udara apabila penerbangannya mengalami gangguan akibat cuaca ekstrem ini," jelasnya.

Pihaknya juga mengingatkan kepada maskapai dan pengelola bandara wajib untuk melaksanakan apa yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2019 tentang pelaksanaan penerbangan pada keadaan kahar (Force Majure). Hal ini guna menjaga kelancaran, keamanan, kenyamanan dan keselamatan penerbangan serta terlayaninya pengguna jasa penerbangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

"Dengan cuaca ekstrem seperti ini, kemungkinan potensi penundaan (delay), pembatalan keberangkatan (cancel) ataupun pengalihan pendaratan (divert) akan cukup besar, untuk itu maskapai dan operator bandar udara harus mampu menyikapi dan melayani para pengguna jasa transportasi udara dengan baik," jelas Polana.

Pihaknya juga akan terus memantau situasi di seluruh bandara dan mengambil langkah-langkah tepat sesuai ketentuan yang berlaku untuk mengantisipasi dampak dari perubahan cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi hingga Maret 2020.

Cuaca Ekstrem Phanfone Hantui Mudik Natal 2019 dan Tahun Baru 2020

Momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini dihantui oleh adanya potensi badai dan gelombang tinggi di laut. Hal itu akibat adanya siklon tropis Phanfone.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per hari ini (24/12) telah mengeluarkan peringatan adanya siklon Tropis 'Phanfone' yang berdampak pada ketinggian gelombang di wilayah Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua yang diperkirakan mencapai 2,5 - 4,0 meter.

Sebagai informasi, karena ukurannya yang sangat besar serta angin kencang dan gumpalan awan yang dimilikinya, siklon tropis menimbulkan dampak yang sangat besar pada tempat-tempat yang dilaluinya. Dampak ini bisa berupa angin kencang, hujan deras berjam-jam, bahkan berhari-hari yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir, gelombang tinggi, dan gelombang badai (storm surge).

Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengingatkan para nakhoda kapal khususnya yang menjadi armada angkutan laut Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem selama pelayarannya.

Peringatan ini juga berlaku bagi para penumpang agar memahami bila berada pada kondisi cuaca yang kurang baik dan jangan memaksa berangkat jika cuaca tidak bersahabat. "Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut (Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua)," kata Direktur Kesatuan dan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Ahmad melalui keterangan resminya di Jakarta, Selasa (24/12).

Lebih lanjut, Ahmad mengimbau agar para Nakhoda memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti Perahu Nelayan (mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m). Kemudian Kapal Tongkang (mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m).

Sementara itu untuk Kapal Ferry (mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan Kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m). "Kondisi gelombang tinggi ada di beberapa titik dan harus menjadi perhatian nakhoda dan Syahbandar," ujarnya.

Selain itu, telah diinstruksikan kepada seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perhubungan Laut di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan keselamatan pelayaran terhadap kapal-kapal yang berlayar di wilayah kerjanya masing-masing.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
9 Daerah Status Siaga dan Waspada Dampak Cuaca Ekstrem, Ini Daftar Wilayahnya
9 Daerah Status Siaga dan Waspada Dampak Cuaca Ekstrem, Ini Daftar Wilayahnya

Potensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.

Baca Selengkapnya
Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya
Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya

Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.

Baca Selengkapnya
Cuaca Ekstrem Ancam Wilayah Jateng pada Masa Jelang Lebaran, Ini Imbauan bagi Pemudik
Cuaca Ekstrem Ancam Wilayah Jateng pada Masa Jelang Lebaran, Ini Imbauan bagi Pemudik

Cuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Waspada! Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Jakarta pada 8-14 Maret 2024
Waspada! Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Jakarta pada 8-14 Maret 2024

Jakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang

Baca Selengkapnya
Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya

Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya

Baca Selengkapnya
Bandaranya Ekstrem Pilotnya Bernyali, Penampakan Pesawat di Papua Jadi Taksi Warga
Bandaranya Ekstrem Pilotnya Bernyali, Penampakan Pesawat di Papua Jadi Taksi Warga

Begini penampakan bandara ekstrem di Papua dengan landasan tanah. Di tempat ini pesawat jadi taksi warga.

Baca Selengkapnya
Kinerja Pegawai Bea Cukai Disorot Masyarakat, Sri Mulyani Akhirnya Beri Wejangan Begini
Kinerja Pegawai Bea Cukai Disorot Masyarakat, Sri Mulyani Akhirnya Beri Wejangan Begini

Sri Mulyani menyebut bagian dari risiko Bea Cukai yang bertugas untuk mengawasi pergerakan barang yang masuk dalam wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Keadaan Cuaca Dipengaruhi oleh Tiga Unsur yaitu Sinar Matahari, Suhu Udara, dan Kelembapan Udara, Ketahui Selengkapnya
Keadaan Cuaca Dipengaruhi oleh Tiga Unsur yaitu Sinar Matahari, Suhu Udara, dan Kelembapan Udara, Ketahui Selengkapnya

Cuaca adalah kondisi atmosfer di suatu wilayah pada suatu saat tertentu.

Baca Selengkapnya
Jelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah
Jelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah

Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.

Baca Selengkapnya