Pemerintah Incar Ekspor Listrik Energi Terbarukan Indonesia 2035
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong percepatan bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Indonesia ditargetkan akan mendapat penambahan EBT sebesar 38 GW pada 2035 mendatang.
"Pengembangan ini juga akan membuka peluang ekspor listrik EBT melalui ASEAN Power Grid," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial, dalam webinar Sambung Rasa Pemangku Kepentingan Sektor Energi, Senin (12/4).
Ego melanjutkan, EBT juga akan diprioritaskan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang memiliki biaya investasi rendah. Nantinya, Nusa Tenggara Timur rencananya akan dijadikan lumbung energi surya.
Langkah Selanjutnya
Kemudian, upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk mempercepat bauran EBT adalah dengan mengimplementasi Peraturan Presiden tentang harga EBT lalu melakukan pengembangan biomassa melalui kebun atau hutan energi, limbah pertanian dan sampah kota.
Pemerintah juga akan melakukan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) skala kecil dengan sistem remote. "Kemudian, sinergi perizinan PLTA terkait UU sumber daya air, pungutan dan retribusi air dan penyediaan lahan juga dilakukan," kata Ego.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Percepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaRumah bersama ini merupakan komitmen pemerintah untuk memperkuat kolaborasi antar kementerian/lembaga terkait untuk percepatan transisi EBT.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Target bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca SelengkapnyaProgram transisi energi juga sejalan dan mendukung program pemerintah yang lain
Baca SelengkapnyaRealisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaJika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.
Baca SelengkapnyaDampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca Selengkapnya