Pemerintah Gunakan Sisa Anggaran Kesehatan untuk Vaksinasi di 2021
Merdeka.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran kesehatan baru mencapai Rp32,15 triliun. Angka itu setara dengan 33,1 persen dari pagu penyesuaian yang ditetapkan sebesar Rp97,26 triliun.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, anggaran kesehatan memang tidak akan dihabiskan pada tahun ini. Sebab sisanya, atau yang tidak terserap akan diperuntukan pada tahun mendatang.
"Kalaupun dari kesehatan tidak terserap, dilakukan earmark untuk kebutuhan antisipasi penanganan Covid-19 dan vaksinasi 2021," ujarnya dalam rapat kerja virtual, Senin (9/11).
Sri Mulyani menjelaskan, anggaran kesehatan dimasukan ke dalam dua hal. Pertama berupa insentif untuk tenaga kesehatan dan kedua adalah untuk kesehatannya seperti penanganan covid-19.
Untuk stimulus yang diberikan untuk program kesehatan ini adalah insentif tenaga kesehatan pusat dan daerah.
Untuk dokter spesialis pemerintah memberikan insentif sebesar Rp15 juta per bulan, dokter umum Rp10 juta per bulan, perawat Rp7,5 juta per bulan dan tenaga kesehatan lainnya Rp5 juta per bulan.
Belanja Penanganan Covid-19
Kemudian untuk belanja penanganan Covid-19 penggunaan untuk biaya klaim perawatan, sarana pra sarana atau alat kesehatan, vaksin, kefarmasian, pengujian Covid-19, operasi dan sosialisasi penegakan PSBB dan protokol kesehatan.
Selain itu ada juga santunan kematian tenaga kesehatan untuk penghargaan yang bersifat santunan sebesar Rp300 juta per nakes. Ada 97 tenaga kesehatan yang mendapatkan bantuan ini. "Telah diberikan kepada 97 nakes yang meninggal," kata Sri Mulyani.
Selanjutnya ada pula bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebesar Rp16.500 per orang per bulan untuk peserta PBPU dan peserta BP. Realisasi per Oktober mencapai 44,4 juta penerima.
"Ada insentif perpajakan Kesehatan, insentif berupa PPN DTP serta Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI)," jelas Sri Mulyani.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.
Baca SelengkapnyaPeran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.
Baca SelengkapnyaBerikut rincian penyaluran anggaran kesehatan di 2023.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaAlokasi anggaran tersebut menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk mengoptimalkan layanan ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaHingga dalam jangka waktu panjang, semakin sulit bagi masyarakat terdampak untuk pulih dan kembali berdaya secara finansial.
Baca SelengkapnyaMembuang sampah sembarangan telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang juga berdampak buruk pada kesehatan.
Baca Selengkapnya