Pembangunan Ibu Kota Baru Berpeluang Dibiayai Lembaga Pengelola Investasi
Merdeka.com - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) membuka peluang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dibiayai menggunakan dana dari Lembaga Pengelola Investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF).
"Tentunya nanti kita lihat mekanismenya dan kegiatan tepatnya seperti apa. Itu bisa didalami lebih lanjut," kata Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas, Rudy Soeprihadi Prawiradinata dalam konferensi pers virtual perkembangan ekonomi Indonesia di Jakarta, Selasa (9/2).
Menurut dia, rencana pembangunan IKN menarik minat investor baik dari dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di proyek yang berada di Kalimantan Timur itu. Namun, dia meyakini minat investasi akan menggeliat setelah pandemi Covid-19 bisa dikendalikan.
Dia menambahkan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), pembangunan keseluruhan di IKN diperkirakan mencapai sekitar Rp500 triliun hingga 2024.
Sedangkan untuk kebutuhan pembangunan perumahan diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp330 triliun hingga 2045.
Hingga tahun 2024 diperkirakan menelan hingga Rp80 triliun karena belum semua aparatur sipil negara (ASN) akan pindah ke IKN.
Sementara itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menambahkan untuk meringankan beban APBN, dia mendorong swasta untuk berinvestasi di IKN sehingga pemerintah bisa melakukan sewa misalnya untuk kebutuhan perkantoran dan perumahan.
Apalagi, lanjut dia, likuiditas perbankan saat ini melimpah sehingga investor swasta berpeluang untuk menyerapnya sebagai sumber pembiayaan dan berinvestasi di IKN.
"Jadi hemat sekali dari sisi APBN tapi punya akibat besar untuk pertumbuhan ekonomi, investasi dan menggerakkan perekonomian," katanya.
Modal SWF Rp75 Triliun
Sebelumnya, dalam kesempatan terpisah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pemerintah akan memberikan modal hingga Rp75 triliun bagi SWF pada 2021.
Tahun ini pemerintah sudah memberikan tambahan modal bagi SWF sebesar Rp15 triliun yang diambil dari cadangan pembiayaan investasi 2021.
Sehingga, total akan terkumpul modal Rp30 triliun, setelah pada 2020 sudah disuntik Rp15 triliun modal bagi SWF.
Sisanya, lanjut dia, sebesar Rp45 triliun akan dipenuhi melalui inbreng atau penyetoran modal tidak dalam bentuk tunai namun dalam bentuk saham, barang milik negara (BMN) dan piutang negara.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato menyebut sejumlah investor global sudah mengirimkan surat ketertarikan untuk berinvestasi di SWF dengan total investasi mencapai hingga USD 9,5 miliar.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga saat ini, investasi yang sudah masuk dalam pembangunan IKN Nusantara mencapai Rp47,5 triliun.
Baca SelengkapnyaMelihat adanya investor asli Kalimantan Timur yang turut serta dalam pembangunan IKN, Jokowi pun menilai hal tersebut sangat baik.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 diyakini tidak akan mengganggu investor yang masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal ini tak lain karena adanya proyek pembangunan IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaSebagai mandor, dia mengaku aktif melakukan rapat terkait berbagai dalam mengawal investasi maupun pelaksanaan berbagai proyek pembangunan di IKN.
Baca SelengkapnyaTerbaru, surat pernyataan minat tersebut telah mencapai 328 LoI.
Baca SelengkapnyaInvestasi IKN di tahap pertama akan didahulukan untuk investor lokal.
Baca SelengkapnyaJokowi mengklaim saat ini banyak investor yang mengantre untuk berinvestasi di IKN.
Baca SelengkapnyaAnies menilai dana yang dipakai untuk membangun IKN akan sangat bermanfaat ketika dipakai untuk membangun ruang kelas hingga jalan rusak di Kalimantan
Baca Selengkapnya