Peluang UMKM Rambah Pasar AS dan Timur Tengah Terbuka Lebar

Merdeka.com - Pemerintah terus mendorong pengusaha UMKM Indonesia untuk bisa melakukan ekspor dan menembus pasar global. Namun, mencapai ini tidak lah mudah. Salah satu kendalanya yaitu soal pemasaran, logistik, pengetahuan mengenai ekspor ke luar negeri, dan sebagainya. Mengutip dari laman Kementerian Koperasi dan UKM, 86 persen pelaku ekspor adalah usaha besar.
Kontribusi UMKM sendiri terhadap ekspor masih terbilang rendah, yaitu 14,37 persen, masih tertinggal dari negara-negara APEC yang bahkan dapat mencapai 35 persen.
Namun demikian, kondisi ini dilihat SellerUp Academy sebagai peluang yang besar agar UMKM mampu merambah pasar global melalui marketplace luar negeri. Saat ini telah dilakukan penandatanganan MoU dengan DPP Persatuan UMKM Indonesia (PERUMKMINDO) dengan PT Lima Lumbung Sejahtera (SellerUP Academy) yang merupakan Amazon Selling Partner.
Kerja sama ini akan menampung produk-produk UMKM yang akan dipasarkan di AS, Eropa, Timur Tengah dan Australia yang terdaftar di PERUMKMINDO.
CEO SellerUp Academy, Christina Yaori mengatakan, Amazon sebagai platform marketplace e-commerce terbesar di dunia melaporkan perolehan penjualan pada Kuartal I-2021 mencapai USD108,5 miliar atau bertumbuh 44 persen (year-on-year) di masa pandemi Covid-19. Sedangkan, laba bersih di periode yang sama meningkat 220 persen (y-o-y) menjadi USD8,1 miliar.
Kerja sama ini akan mendorong lebih banyak UMKM yang siap ekspor antara lain memfasilitasi pemasaran produk UMKM ke marketplace internasional, standarisasi internasional bagi UMKM, pelatihan UMKM ekspor, sistem informasi ekspor, pameran berskala internasional, serta kerja sama peningkatan ekspor lainnya,” ucap CEO SellerUp Academy, Christina Yaori di Jakarta, Rabu (2/2).
Melalui kolaborasi ini diharapkan bisa menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi UMKM terkait akses pemasaran ke luar negeri, peningkatan kapasitas dan mutu produk, standarisasi dan sertifikasi, perizinan, perlindungan kekayaan intelektual, serta penguatan jejaring dan teknologi.
"Besar harapan kami ikut serta mendorong percepatan pemulihan ekonomi bagi para pelaku UMKM di Indonesia akibat pandemi. Dan membantu produk-produk UMKM Indonesia mampu kompetitif di pasar internasional, mempunyai daya saing, sehingga banyak melahirkan UMKM Indonesia yang semakin besar, maju dan mandiri," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Ternyata, Ini Syarat Mutlak agar Produk UMKM Bisa Tembus Pasar Ekspor
Para pengusaha UKM wajib aktif dalam suatu komunitas guna memperlancar ekspor.
Baca Selengkapnya

Buka Peluang Pembiayaan, Menkop Teten Minta UMKM Masuk Rantai Pasok Industri
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki meminta lebih banyak UMKM yang terlibat dalam rantai pasok industri.
Baca Selengkapnya

Curhat Pelaku UMKM Soal Rencana Pembatasan Penjualan Produk Impor di Bawah Rp1,5 Juta
Rencana pembatasan penjualan produk impor di bawah Rp1,5 Juta untuk melindungi produk UMKM dari ancaman produk impor, salah satunya TikTok Shop.
Baca Selengkapnya

PNM Ajak UMKM Binaan Unjuk Produk di Inacraft 2023
Kehadiran para mitra UMKM binaan PNM ini di ajang bergengsi ini diharapkan dapat membukakan pintu-pintu kepada pangsa pasar internasional.
Baca Selengkapnya

Permudah Pekerja Pasar Terlindungi, BPJS Ketenagakerjaan Ajak Perumda Pasar Tohaga Kolaborasi
Pekerja di pasar tidak perlu repot dalam proses mendaftar atau membayar iuran dikarenakan telah dikelola oleh pengurus pasar.
Baca Selengkapnya

Perkuat Lumbung Pangan, Mentan SYL Minta Semua Daerah Tanam 1000 Hektare
Penanaman 1000 hektare juga bisa menambah pendapatan petani dalam mengolah hasil produksinya.
Baca Selengkapnya

800 UMKM Dilatih agar Naik Kelas dan Bersaing di Pasar Global
UMK Academy dan Pertapreneur Aggregator 2023 bertujuan mencetak UMK naik kelas yang mampu meningkatkan produktivitas.
Baca Selengkapnya