Pelemahan nilai tukar USD turut buat harga minyak dunia kembali naik
Merdeka.com - Harga minyak dunia bergerak menguat pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Kenaikan harga terjadi dipicu data resmi yang menunjukkan kenaikan persediaan minyak mentah AS lebih kecil dari perkiraan.
Persediaan minyak mentah AS naik 1,8 juta barel menjadi 422,1 juta minggu lalu, kenaikan mingguan ketiga berturut-turut setelah 11 minggu berturut-turut menurun, kata Badan Informasi Energi AS (EIA) dalam laporan mingguannya pada Rabu (14/2). Sementara itu, para analis memperkirakan untuk kenaikan 2,8 juta barel.
Namun demikian, persediaan bensin naik 3,6 juta barel, lebih besar dari yang diperkirakan, kata EIA seperti ditulis Antara.
Selain itu, pelemahan nilai tukar USD juga membuat komoditas yang dihargakan dalam USD lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Indeks USD turun untuk hari ketiga berturut-turut pada Rabu (14/2), karena para investor mencerna sejumlah data ekonomi.
Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,65 persen menjadi 89,124 pada pukul 15.00 waktu setempat (20.00 GMT).
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret naik USD 1,41 menjadi menetap di USD 60,60 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April naik USD 1,64 menjadi ditutup pada USD 64,36 per barel di London ICE Futures Exchange.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman
Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaUsai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaImpor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaTurun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca Selengkapnya