Pasar Tunggu Pelantikan Joe Biden, Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.070 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore ditutup melemah seiring pelaku pasar yang tengah wait and see pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) yang baru.
Rupiah ditutup melemah 50 poin atau 0,36 persen ke posisi Rp14.070 per USD dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.020 per USD.
Analis Asia Valbury Futures, Lukman Leong mengatakan, fokus pasar pada pekan ini tertuju pada pelantikan presiden terpilih AS Joe Biden pada 20 Januari 2020 mendatang.
"Pasar wait and see apakah pelantikan Biden akan mulus atau tidak," ujar Lukman.
Sementara itu dari domestik, pada tengah minggu ini akan ada rilis hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia. Saat ini suku bunga acuan BI atau BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 3,75 persen.
Meski demikian, Lukman menilai sentimen dari dalam negeri tersebut tidak akan banyak berdampak terhadap pergerakan mata uang Garuda.
"Saya kira itu tidak begitu berpengaruh untuk sementara ini. Kecuali ada kejutan dari kebijakan BI," kata Lukman.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.025 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.025 per USD hingga Rp14.103 per USD.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan Rupiah melemah menjadi Rp14.080 per USD dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.068 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta agar dicek langsung di Pasar Induk bagaimana kondisi harga beras saat ini.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnya