Orang Indonesia belum 'melek' sistem keuangan
Merdeka.com - Tingkat kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap sistem keuangan di Indonesia masih tergolong rendah.
"Peta keuangan masyarakat Indonesia, itu sudah kita teliti. Jelas terbukti pengetahuan keuangan kita itu masih terbatas. Tingkat melek keuangan Indonesia masih rendah," ungkap Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Darmansyah Hadad di Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (7/11).
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan, tidak ada jalan lain selain memberikan pemahaman terhadap sistem keuangan. "Sebagai bagian dari upaya pencegahan ini, bagaimana strategi untuk edukasi agar melek keuangan itu bisa terjadi,” jelas Muliaman.
Edukasi bisa dilakukan oleh lembaga jasa keuangan. Menurut Muliaman, konsumen akan memilih lembaga jasa keuangan yang sesuai kebutuhan dan bisa dipercaya. Cara ini bakal lebih efektif.
"Konsumen akan memilih bank atau lembaga keuangan yang care dengan konsumen. Maka itu sangat pentingnya konsumen harus ditangani. Kalau itu dianggap tidak penting, lembaga atau bank itu akan ditinggalkan,” ujar Muliaman.
Akses masyarakat ke sektor jasa keuangan akan lebih terbuka melalui edukasi. Dengan pengetahuan yang cukup, dengan sendirinya masyarakat akan melangkah ke lembaga jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhannya.
"Kesulitan akses keuangan juga akhirnya bisa diperbaiki, untuk akses yang lebih baik," imbuh Muliaman.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaPemilihan Umum (Pemilu) adalah proses demokratis yang dilakukan secara periodik di suatu negara untuk memilih wakil rakyat atau pemimpin tertentu.
Baca SelengkapnyaEkonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Bintang mengatakan perempuan adalah kekuatan bangsa yang akan menentukan pembangunan Indonesia di masa depan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 15 persen responden dengan pendapatan tinggi mengaku bahwa seringkali pengeluarannya melebihi anggaran bulanan.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, tingkat inklusi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 88,7 persen, atau lebih tinggi dari tahun 2022 yang sebesar 85,1 persen.
Baca SelengkapnyaSebagai warga negara Indonesia yang demokratis, Anda tentu ingin mengetahui lebih banyak tentang pemilu, apalagi jika Anda adalah pemilih baru.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaMengucek dan memicingkan mata merupakan ciri-ciri ketika anak butuh memeriksakan mata.
Baca Selengkapnya