Nilai Tukar Rupiah Ditutup Stagnan Seiring Penetapan PSBB Transisi di Jakarta
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta ditutup stagnan, seiring mulai diterapkannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada hari ini.
Rupiah ditutup stagnan di level Rp14.700 per USD, sama seperti posisi pada akhir pekan lalu.
"Pasar merespons negatif negosiasi atas langkah-langkah stimulus terbaru di AS yang gagal, setelah sebelumnya harapan investor meningkat setelah Presiden Donald Trump mengusulkan paket 1,8 triliun dolar AS pada hari Jumat," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.
Tawaran Presiden Trump tersebut membuat kesal sesama Republik, banyak di antaranya enggan menambah tumpukan utang, dan berpotensi merugikan partainya untuk mendapatkan dukungan kritis dalam pemilihan presiden 3 November mendatang.
Selain itu saat pemilu semakin dekat, investor semakin bertaruh pada kemungkinan Trump kalah dari kandidat calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dalam pemilu, dan Biden juga menawarkan paket dengan label harga yang lebih besar sebagai presiden.
Sentimen eksternal lainnya yaitu pertemuan Dewan Eropa mendatang pada 15-16 Oktober, di mana kesepakatan Brexit dengan Inggris ada dalam agenda dan investor sangat optimis tentang Inggris dan Uni Eropa yang mencapai kesepakatan dengan tenggat waktu yang diberlakukan sendiri oleh Perdana Menteri Boris Johnson pada 15 Oktober.
Namun Presiden Prancis Emmanuel Macron dan para pemimpin Uni Eropa lainnya minggu ini akan menuntut aturan penegakan yang tegas untuk setiap kesepakatan perdagangan dengan Inggris, memperingatkan bahwa langkah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk mengesampingkan perjanjian Brexit telah menunjukkan bahwa perkataan Inggris tidak dapat dipercaya.
Sentimen Internal
Pemprov DKI Jakarta telah memutuskan mengurangi kebijakan rem darurat secara bertahap dan memasuki PSBB transisi dengan ketentuan baru selama dua pekan ke depan, mulai 12 -hingga 25 Oktober 2020.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.685 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.685 per USD hingga Rp14.715 per USD.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, Rupiah melemah menjadi Rp14.746 per USD dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.737 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca Selengkapnya