Neraca perdagangan RI Agustus 2016 surplus USD 293,6 juta
Merdeka.com - Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan neraca perdagangan pada Agustus 2016 mengalami surplus sebesar USD 293,6 juta. Hal ini dipicu oleh nilai ekspor Indonesia mencapai USD 12,63 miliar dan nilai impor sebesar USD 12,34 miliar.
Menurutnya, nilai neraca perdagangan ini terus membesar sejak Januari 2016. Sehingga, diharapkan kegiatan perekonomian di Indonesia bisa terus meningkat.
"Agustus 2016 ini kalau kita lihat memberi salah satu gambaran penting karena ekspor kita sudah mencapai USD 12,63 miliar lagi setelah kemarin tertatih-tatih. Mudah-mudahan ekspor kita mengalami peningkatan terus," kata Sasmito di Kantornya, Jakarta, Kamis (15/9).
Secara kumulatif Januari-Agustus 2016, neraca perdagangan juga mengalami surplus sebesar USD 4,38 miliar, dengan total ekspor sebesar USD 91,73 miliar dan impor sebesar USD 87,34 miliar. "Jika ekspor mengalami peningkatan maka akan naik juga," imbuhnya.
Berdasarkan komoditi, Sasmito menjelaskan, komoditi nonmigas pada Agustus 2016 mengalami surplus sebesar USD 921,3 miliar, namun migas justru mengalami defisit sebesar USD 627 miliar. Bahkan secara kumulatif, nonmigas juga mengalami surplus USD 7,7 miliar dan migas juga mengalami defisit USD 3,3 miliar.
"Kalau kita lihat ekspor non migas sudah banyak yaitu USD 7,7 miliar, tapi karena pembelian untuk migas juga banyak sehingga kita tekor sebesar USD 3,3 juta. Sehingga perdagangan masih surplus USD 4,38 miliar," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja perdagangan Indonesia terus mencatatkan surplus hingga ke-47 kali berturut-turut sejak Mei 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaSurplus APBN ditopang oleh penerimaan negara yang masih lebih tinggi dibandingkan belanja negara.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berbaju merah tampak hendak diseruduk kambing putih berkali-kali.
Baca Selengkapnya