Neraca Pembayaran Triwulan IV Diprediksi Bank Indonesia Surplus USD 4 M
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memprediksi neraca pembayaran mampu mencatatkan surplus di triwulan IV tahun 2018. Neraca pembayaran bisa surplus hingga USD 4 miliar.
"Neraca pembayaran kuartal empat tahun ini akan mengalami surplus kurang lebih sekitar USD 4 miliar," Gubernur BI, Perry Warjiyo di Gedung BI, Jakarta, Jumat (28/12).
Dia menjelaskan, meskipun defisit transaksi berjalan masih lebih tinggi dari 3 persen terhadap PDB di kuartal IV/2018, tapi arus modal asing dari bentuk PMA, investasi portofolio maupun lainnya itu jauh lebih besar.
Itulah yang mengerek kinerja neraca pembayaran Indonesia sehingga keseluruhan neraca pembayaran di kuartal IV tahun 2018 yang diperkirakan akan mengalami surplus sekitar USD 4 miliar.
Bank Indonesia yakin Surplus neraca pembayaran ini akan berimbas pada nilai tukar Rupiah yang lebih stabil dan menguat. "Dan itu akan membawa Rupiah yang stabil dan menguat," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.
Baca SelengkapnyaKinerja perdagangan Indonesia terus mencatatkan surplus hingga ke-47 kali berturut-turut sejak Mei 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada April 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.
Baca SelengkapnyaPudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat membantu nasabah memenuhi berbagai kebutuhan pada periode bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada bulan April 2024.
Baca Selengkapnya