Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nasib MNC TV belum jelas, saham anak usaha MNC kompak terkoreksi

Nasib MNC TV belum jelas, saham anak usaha MNC kompak terkoreksi Bursa efek Indonesia. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Merdeka.com - Sejak Mahkamah Agung mengeluarkan putusan mengabulkan kasasi putri sulung Presiden Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana atau yang akrab biasa disapa Mbak Tutut terkait dengan perkara kepemilikan stasiun TPI (Televisi Pendidikan Indonesia) dengan Hary Tanoesoedibjo selaku bos MNC Grup, kondisi ini berpengaruh signifikan pada kinerja MNC secara keseluruhan.

Kondisi itu terlihat dari pergerakan saham beberapa anak usahanya yang memerah. Analis pasar modal, Satrio Utomo mengatakan, menurunnya atau stagnasi saham anak usaha MNC terlihat pada perdagangan hari ini.

Tidak ada perkembangan signifikan pasca dihentikannya perdagangan sementara (suspensi) saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan PT MNC Investama Tbk (BHIT) pada akhir pekan lalu.

"Pengaruhnya cukup besar, buktinya hingga saat ini anak usaha MNC masih merah dan menurun," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (16/10).

Dengan pengaruhnya pada kinerja perdagangan saham anak usaha MNC, Satrio menyarankan agar perseroan menguatkan konsolidasi internal. Tujuannya untuk mengantisipasi makin merosotnya saham anak usaha MNC.

"Evaluasi harus dilakukan oleh MNC," jelas dia.

Pada sesi 1 perdagangan saham, rata-rata saham anak usaha Grup MNC mengalami pelemahan. PT Media Nusantara Citra turun 0,93 persen atau 25 poin ke level 2.650, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun 1,01 persen atau 20 poin ke level 1.970, PT MNC Investama Tbk (BHIT) 1,39 persen atau 5 poin ke level 3.55. Beruntung, saham PT MNC Sky Vision Tbk tercatat naik 2,25 persen atau 50 poin ke level 2.275.

Di akhir perdagangan, rata-rata anak usaha Grup mengalami stagnan. Beberapa bahkan cenderung terkoreksi. PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun 2,01 persen atau 40 poin ke level 1.950. Hanya PT MNC Sky Vision Tbk yang berhasil menutup perdagangan dengan positif. Saham MNC Sky naik 3,05 persen atau 0,004 poin ke level 0,135 dan sisanya mengalami stagnansi.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menengok Pergerakan Saham Emiten Konsumer di Libur Akhir Tahun & Momen Kenaikan UMP
Menengok Pergerakan Saham Emiten Konsumer di Libur Akhir Tahun & Momen Kenaikan UMP

Selain dari aspek liburan, momentum kenaikan upah minimum pendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Otomotif dan Penyedia Jasa Transportasi Raup Pendapatan Bersih Rp3,9 Triliun, Ini Faktor Penyumbangnya
Perusahaan Otomotif dan Penyedia Jasa Transportasi Raup Pendapatan Bersih Rp3,9 Triliun, Ini Faktor Penyumbangnya

Marjin laba bersih meningkat dari 3,5 persen menjadi 4,2 persen yang didorong kinerja bisnis sepeda motor, bisnis asuransi, dan keuntungan dari valuta asing.

Baca Selengkapnya
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar

Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tambah Lagi Perusahaan Melantai di Bursa Saham, FOLK Raup Dana Segar Rp57 Miliar dari IPO
Tambah Lagi Perusahaan Melantai di Bursa Saham, FOLK Raup Dana Segar Rp57 Miliar dari IPO

Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya

Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Jumlah Pelanggan Starbucks, Pizza Hut, KFC dan McDonald’s Turun Tajam, Saham Perusahaan Langsung Anjlok
Jumlah Pelanggan Starbucks, Pizza Hut, KFC dan McDonald’s Turun Tajam, Saham Perusahaan Langsung Anjlok

Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja di Amerika Serikat (AS), biaya makan di restoran cepat saji meningkat lebih cepat dibandingkan biaya makan di rumah.

Baca Selengkapnya
63 Perusahaan Melantai di Bursa Saham Sepanjang 2023, Raup Dana Rp49 Triliun dari IPO
63 Perusahaan Melantai di Bursa Saham Sepanjang 2023, Raup Dana Rp49 Triliun dari IPO

Sampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.

Baca Selengkapnya
Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback
Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Pasca publikasi Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2024, harga saham BRI terpantau mengalami koreksi signifikan.

Baca Selengkapnya
Kisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam
Kisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam

Jokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.

Baca Selengkapnya