Nasib Gerai Transmart, Sepi Pengunjung Meski Lokasi Strategis
Merdeka.com - Industri ritel di Indonesia sepertinya masih belum pulih pasca pandemi Covid-19. Persaingan harga termurah antar toko ritel dan efisiensi belanja masyarakat, menjadi tantangan pengembangan usaha.
Transmart, salah satu gerai ritel di bawah naungan CT Corp menjadi salah satu di antara sejumlah toko ritel yang terus bertahan, meski tren pengunjung untuk berbelanja tidak cukup menggairahkan. Seperti di Transmart Kalimalang, Jakarta Timur.
Lokasi Transmart di Kalimalang sejatinya merupakan lokasi strategis. Namun, lokasi yang strategis tak selaras dengan kondisi pengunjung. Berdasarkan pantauan merdeka.com pada Jumat (27/1) pagi, terlihat hanya 3 pengunjung yang telah berbelanja.
Stok untuk kebutuhan primer, sekunder, dan papan masih tersedia di beberapa lorong. Hanya saja, Transmart Kalimalang, Jakarta Timur, tak lagi menjual daging, ikan, dan sayuran.
"Desember 2022, masa terakhir kami jual fresh good (daging, ikan)," ucap seorang pramuniaga yang sedang memeriksa stok di sejumlah rak.
Menurunnya performa toko ritel juga ditandai saat Transmart Kalimalang tak lagi menggunakan dua lantai. Di awal pembukaan toko hingga beberapa tahun sebelum pandemi Covid-19 melanda, Transmart Kalimalang memakai dua lantai.
Untuk lantai pertama, umumnya diisi oleh kebutuhan rumah tangga seperti produk susu dan turunan, makanan beku, sayuran, daging dan ikan, serta makanan camilan. Sedangkan di lantai kedua, diisi oleh barang-barang elektronik, pakaian, perabotan daput, dan alat tulis kantor (ATK).
Di masa kejayaannya, meja kasir Transmart Kalimalang, penuh diisi petugas. Kini, menyusutnya tren pengunjung, meja kasir yang terisi juga terdampak.
"Pagi ini satu, kalau siang nanti 3 kasir (yang buka),” ujar petugas kasir kepada merdeka.com.
"Pengunjung tetap ada, apalagi kalau habis gajian, cuma memang ada yang beda lah sebelum dan setelah pandemi Covid-19," sambungnya.
Pengunjung yang hendak berbelanja di Transmart Kalimalang pun tak perlu risau dengan area parkir. Pengelola gedung menyediakan slot parkir untuk mobil dan motor yang cukup. Bahkan, bagi pengunjung yang berbelanja di bawah 1 jam diberikan akses bebas tarif parkir.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaPengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen
Roy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaKapan Harga Beras Turun? Begini Penjelasan Pemerintah
Susiwijono mengatakan, masalah utama beras langka dan mahal di ritel modern disebabkan adanya pergeseran masa tanam dan masa panen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ritel Modern Batasi Pembelian Beras, Dirut Bulog Bilang Begini
Sejumlah ritel modern melarang pelanggan membeli beras kemasan 5kg lebih dari 2 per harinya.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog
Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaTak Punya Lahan dan Hanya Modal Rp2 Juta, Pria Magelang Ini Sukses Bertani Pepaya Hasilnya Bisa Buat Beli Mobil dan Umrah
Sebelum bertani pepaya, ia telah berkali-kali gagal membangun usaha di bidang lain.
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaMengurungkan Niat Berangkat Ke Jepang Untuk Bekerja, Pemuda Ini Memilih Berternak Entok 'Alhamdulillah Sudah Punya Mobil dan Menikah'
Berbekal kesungguhan dan keyakinan, nyatanya ternak yang dijalaninya membuahkan hasil tak terduga. Ia sukses menjadi seorang peternak entok muda.
Baca SelengkapnyaNekat Bisnis Ikan Mas Koki, Modal Seadanya Hingga Bisa Raup Omzet Rp20 Juta per Bulan
Agung yang memiliki modal Rp50.000 membeli 20 ekor ikan mas koki dan membuat kolam di dapur rumah orang tuanya.
Baca Selengkapnya