Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Microsoft-Walmart Bakal Akuisisi TikTok Dengan Mahar Sekitar Rp 438,7 T

Microsoft-Walmart Bakal Akuisisi TikTok Dengan Mahar Sekitar Rp 438,7 T Ilustrasi TikTok. ©Reuters

Merdeka.com - Perusahaan raksasa ritel Amerika Serikat Walmart mengatakan akan bekerja sama dengan Microsoft untuk mengajukan tawaran mengakuisisi TikTok di Amerika Serikat. Walmart mengatakan langkah ini bertujuan memperluas jangkauan pasarnya.

Seperti yang telah diketahui, TikTok memang diberi waktu sepanjang 90 hari untuk menjual cabangnya di AS ke perusahaan lokal Amerika Serikat. Hal ini disebabkan karena Presiden AS Donald Trump menduga TikTok menyebarkan data pengguna dengan Beijing, di mana klaim ini telah dibantah oleh TikTok.

Dilansir dari BBC, juru bicara Walmart mengatakan akan memenuhi harapan para pengguna TikTok di Amerika Serikat sambil tetap memenuhi ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat. "Kami percaya kalau kerjasama antara Walmart dan Microsoft ini dapat memenuhi permintaan pengguna TikTok di Amerika Serikat untuk tetap mengadakan aplikasi ini," katanya.

Sebelumnya, pada awal Agustus, Microsoft memang telah mengonfirmasi bahwa mereka sedang dalam pembicaraan dengan TikTok. Namun, Microsoft menyatakan pada BBC bahwa tidak ada yang bisa 'diinformasikan' dalam waktu-waktu dekat ini.

Harapannya, bersama jaringan pasar swalayan Inggris Asda atau Walmart, Microsoft bisa bersaing dengan calon penawar lain, seperti perusahaan teknologi asal AS, Oracle. Jika kesepakatan tercapai, TikTok bakal dibeli dengan harga sekitar USD 30 miliar atau setara Rp 438,7 triliun (asumsi Rp 14.634 per USD).

Sejak peluncuran globalnya pada akhir 2018, TikTok berhasil menarik banyak antusiasme pengguna, terutama mereka yang berusia di bawah 25 tahun. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya membuat video pendek, dengan bantuan database lagu yang luas dan berbagai fitur filter.

Risiko Kebocoran Data

Namun, pemerintahan Trump kerap menuduh pemilik TikTok, perusahaan internet China, Bytedance sebagai ancaman keamanan data di Amerika Serikat. Dikatakan bahwa dari 800 juta data yang dimiliki TikTok, 100 jutanya berasal dari Amerika Serikat dan berpotensi akan dieksploitasi oleh pemerintah China.

Pemerintah India juga telah melarang TikTok, bersama dengan lusinan aplikasi buatan China lainnya, mengklaim bahwa mereka "secara diam-diam" mengirimkan data pengguna. Beijing membantah klaim tersebut, menyebut larangan Amerika Serikat itu bermotif politik.

Adapun pendiri ByteDance, Zhang Yiming, menghadapi kritik atas keputusannya menjual TikTok ke sebuah perusahaan AS. Namun, dalam sebuah surat kepada staf pemerintah China, dia mengatakan itu adalah satu-satunya cara untuk mencegah aplikasi tersebut dilarang di Amerika.

TikTok bukan satu-satunya aplikasi milik China yang menarik kecurigaan otoritas pemerintahan AS, hal ini turut dirasakan oleh aplikasi kirim pesan WeChat.

Reporter Magang: Theniarti Ailin

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengguna Aktif TikTok Global Diprediksi Capai 955 Juta, di Indonesia Berapa?
Pengguna Aktif TikTok Global Diprediksi Capai 955 Juta, di Indonesia Berapa?

Saat ini, tercatat ada 99,8 juta pengguna TikTok di Tanah.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM

Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Baca Selengkapnya
Indef Sebut Langkah Pemerintah Pisahkan Izin Tiktok Shop dan Sosial Media Sudah Tepat
Indef Sebut Langkah Pemerintah Pisahkan Izin Tiktok Shop dan Sosial Media Sudah Tepat

Media sosial TikTok dan TikTok Shop menggabungkan dua fitur tersebut, padahal secara aturan seharusnya memiliki izin operasi yang berbeda.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Target Jokowi Tahun 2024: Selesaikan Kunjungan ke Semua Daerah dan Sertifikasi Tanah Warga
Target Jokowi Tahun 2024: Selesaikan Kunjungan ke Semua Daerah dan Sertifikasi Tanah Warga

Jokowi mengatakan Indonesia merupakan negara besar dan beragam yang memiliki 714 suku

Baca Selengkapnya
TikTok-Tokopedia Catat Transaksi Produk Lokal Naik 19 Kali Lipat saat Harbolnas 12.12
TikTok-Tokopedia Catat Transaksi Produk Lokal Naik 19 Kali Lipat saat Harbolnas 12.12

Tokopedia mencatat adanya kenaikan transaksi sejumlah brand lokal kecantikan dan perawatan tubuh.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap Biaya Admin Tokopedia Naik Mulai 1 Mei 2024, Ini Rinciannya
Siap-Siap Biaya Admin Tokopedia Naik Mulai 1 Mei 2024, Ini Rinciannya

Mulai 1 Mei 2024, Tokopedia menaikkan biaya layanan atau biaya admin yang dibebankan kepada pedagang sebagai mitra kerja.

Baca Selengkapnya
Atur TikTok di Masa Transisi, Pemerintah Bisa Belajar dari Kebijakan AS
Atur TikTok di Masa Transisi, Pemerintah Bisa Belajar dari Kebijakan AS

DPR AS akan mengambil sikap terkait aturan yang memaksa Bytedance, menjual kepemilikan Tiktok kepada pemilik di luar China jika masih ingin beroperasi.

Baca Selengkapnya
Singgung TikTok, Wamendag: Media Sosial Tidak Boleh Berjualan, Sudah Diatur Permendag Nomor 31
Singgung TikTok, Wamendag: Media Sosial Tidak Boleh Berjualan, Sudah Diatur Permendag Nomor 31

Kemendag menyatakan telah memberikan waktu tiga bulan kepada TikTok untuk memisahkan transaksi di media sosial.

Baca Selengkapnya