Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Meski pengangguran turun, kondisi ketenagakerjaan RI dinilai rapuh

Meski pengangguran turun, kondisi ketenagakerjaan RI dinilai rapuh Ilustrasi Pekerja kelapa sawit. Ilustrasi shutterstock.com

Merdeka.com - Anggota Komisi XI DPR-RI Ecky Awal Mucharam menilai kondisi fundamental ketenagakerjaan Indonesia masih rapuh. Meskipun, jumlah pengangguran tercatat menurun.

"Ada tiga ukuran yang dapat mengonfirmasi kondisi tersebut," katanya dalam siaran pers, Rabu (10/5).

Yakni, struktur tenaga kerja nasional masih didominasi pekerja berpendidikan rendah dan informal. Masing-masing mencapai 60,39 persen dan 58,35 persen.

Sebaliknya, pekerja penuh waktu turun dari 69,89 persen pada Februari 2016 menjadi 69,86 persen pada Februari 2017. Sedangkan porsi pekerja paruh waktu meningkat menjadi 30,14 persen dari 30,11 persen.

Dengan struktur ketenagakerjaan seperti itu, Indonesia dinilai bakal kesulitan menghadapi revolusi industri ke empat. Mengingat, revolusi yang ditandai oleh kehadiran robot atau kecerdasan buatan (artificial intelligence) tersebut berpotensi mengancam pekerja minim keterampilan.

"Tenaga kerja Indonesia sebagian besar tidak berketerampilan dan bekerja di sektor informal. Sedikitnya 7,1 juta tenaga kerja dunia akan kehilangan mata pencaharian pada 2020," katanya.

"Oleh karena itu, pemerintah harus bekerja keras dan padu dalam memperbaiki kondisi ketenagakerjaan dan lapangan pekerjaan secara fundamental."

Di sisi lain, lanjut wakil ketua fraksi PKS tersebut, dominasi tenaga kerja informal akan berpengaruh terhadap dua hal. Penerimaan pajak dan ketimpangan pendapatan.

"Hingga saat ini, hanya tenaga kerja formal yang terdaftar dan memiliki NPWP," katanya.

"Pada bagian lain, dualisme sektor tenaga kerja menyebabkan ketimpangan pendapatan semakin tinggi. Tenaga kerja formal memiliki kepastian kenaikan pendapatan setiap tahunnya. Sedangkan sektor informal cenderung memiliki pendapatan tetap bahkan turun."

Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, per Februari 2017, tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun menjadi 5,33 persen dari 5,5 persen pada bulan sama tahun lalu.

Jumlah angkatan kerja menganggur masih tinggi, mencapai 7 juta orang. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) melonjak menjadi 69,02 persen dari level 68,06 persen.

"Terlepas dari data perbaikan tingkat pengangguran, pertanyaan utama yang harus dijawab adalah apakah penurunan pengangguran tersebut mampu memperbaiki kualitas hidup dan kesejahteraan tenaga kerja?" katanya.

"Pada awal 2017 hingga kini, tekanan terhadap daya beli sangat tinggi. Dimulai dari kenaikan administrasi Surat Tanda Naik Kenderaan (STNK) dan pencabutan subsidi listrik golongan 900 VA serta kenaikan BBM. Apalagi sejumlah kebijakan dilakukan menjelang Ramadhan."

(mdk/yud)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Pekerja Sektor Informal Masih Mendominasi Tenaga Kerja di Indonesia
FOTO: Pekerja Sektor Informal Masih Mendominasi Tenaga Kerja di Indonesia

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2023, ada 82,67 juta orang yang bekerja di sektor informal.

Baca Selengkapnya
Pekerjaan Rumah Indonesia jelang Pemilu 2024
Pekerjaan Rumah Indonesia jelang Pemilu 2024

Kondisi demokrasi Indonesia menjadi sorotan di era Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya
Jokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya

Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya
Gerindra Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh
Gerindra Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh

Keduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.

Baca Selengkapnya
Kondisi Timur Tengah Memanas, Pemerintah Siapkan Langkah Ini untuk Lindungi Industri Dalam Negeri
Kondisi Timur Tengah Memanas, Pemerintah Siapkan Langkah Ini untuk Lindungi Industri Dalam Negeri

Pemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek'
VIDEO: Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek'

Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek

Baca Selengkapnya
Banyak Masyarakat Indonesia Mau Pindah jadi Warga Negara Singapura, Begini Persyaratannya
Banyak Masyarakat Indonesia Mau Pindah jadi Warga Negara Singapura, Begini Persyaratannya

Alasannya karena gaji pekerja di Singapura lebih tinggi dibandingkan pekerja di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sambil Menangis, Remaja Punya 2 Gelar Sarjana Ini Curhat Susah Dapat Kerja Meski Hanya untuk Upah Minimum
Sambil Menangis, Remaja Punya 2 Gelar Sarjana Ini Curhat Susah Dapat Kerja Meski Hanya untuk Upah Minimum

Sambil menangis, dia bercerita bahwa kondisinya saat ini sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan, meski itu hanya untuk upah minimum.

Baca Selengkapnya