Meski merugi, Bakrie pastikan ambil alih Sampoerna Telekom

Merdeka.com - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) memastikan Sampoerna Telekom Indonesia (STI), salah satu operator telekomunikasi yang mengeluarkan produk Ceria, akan berada di bawah payung perusahaan. 

"Kuartal tiga 2012, integrasi antara STI dan Bakrie Telecom," kata Direktur Utama BTEL Anindya Bakrie usai rapat umum pemegang saham di Hotel Mandarin, Jakarta, Kamis (14/6).

Dia mengatakan Integrasi akan terjadi untuk semua hal yang meliputi operasional perusahaan dan pemasaran. "Jadi nanti seperti satu compant. Tidak ada double, Sampoerna berada di bawah Bakrie Telecom," ujarnya. 

Sebelumnya, perseroan telah menyetujui untuk melakukan non prempetive rights issue 10 persen dari saham yang ada atau senilai minimum Rp 754 miliar. STI juga akan membeli saham tersebut. "STI ikut membeli right issuenya, Dia ikutan, bayar, dan dapat saham juga. Tapi saya tidak bisa sebut, berapa jumlahnya, tidak ada hak untuk bicara," ungkapnya.

Anindya mengatakan penerbitan right issue tersebut 25 persen digunakan untuk membayar obligasi jatuh tempo sebelum September. Kemudian 25 persen akan digunakan untuk akuisisi 35 persen saham Sampoerna Telekomunikasi Indonesia senilai Rp 198 miliar. Sisanya yang 50 persen untuk working capital dan belanja modal. "STI ikut membeli right issuenya, di luar Rp198 miliar," katanya.

Dalam keterbukaan informasi, perusahaan ini mencatat kerugian usaha pada tiga bulan pertama di 2012, mencapai 170,3 miliar. Perusahaan yang berencana mengakuisisi saham Sampoerna Telekomunikasi mencatat penurunan pendapatan jasa telekomunikasi dari Rp 830 miliar menjadi hanya Rp 614,3 miliar.  Selain itu, pendapatan jasa interkoneksi anjlok dari 69 miliar menjadi 58,9 miliar.