Menteri PUPR Ungkap Kunci Sukses Penanganan Banjir
Merdeka.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan dibutuhkan kolaborasi dalam menangani bencana banjir di Indonesia. Oleh sebab itu, penanganan harus dilakukan secara utuh melalui berbagai kegiatan multisektoral.
Menurut Menteri Basuki, penanganan banjir tidak bisa dilakukan secara efektif jika hanya secara teknikal. Sebab, proses penyelesaiannya membutuhkan upaya dan waktu yang tidak sebentar.
Jika hanya secara teknikal, dan ketika parameter desainnya berubah maka jenis penanganan tersebut menjadi sangat rentan.
"Oleh karena itu penanganan banjir harus dilakukan secara utuh melalui berbagai kegiatan multisektoral, yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan dengan visi bersama untuk menyelesaikan masalah secara berkelanjutan," kata Menteri Basuki dalam pidato sambutan yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal, dalam webinar "Kenapa Banjir?" pada Kamis (18/2).
Kolaborasi banyak pihak, katanya, adalah syarat utama untuk keberhasilan pengelolaan risiko banjir. Kewenangan dan kewajiban Kementerian/Lembaga yang cenderung kaku, perlu diterjemahkan di lapangan terutama oleh peran penanggungjawab di lapangan secara bersama-sama.
"Nuansa kebersamaan dan kolaborasi perlu kita upayakan segera menjadi kenyataan di lapangan, sehingga terhadap masalah-masalah tertentu setiap warga akan memahami siapa yang bekerja dan apa program kegiatannya," jelas Menteri Basuki.
Selanjutnya
Bencana banjir yang muncul setiap musim hujan dinilai menunjukkan bahwa hal tersebut belum ditangani secara tuntas.
Cara-cara lama yang sangat teknikal dinilai tidak menyelesaikan masalah tersebut secara tuntas, melainkan hanya menurunkan elevasi muka air tanpa melihat pengaruh risiko banjir di masa mendatang. Di sisi lain, upaya non-teknis sejauh ini masih hanya sebatas wacana di seminar dan tulisan.
Sejak Januari hingga Desember 2020, telah terjadi 2.900 kali bencana alam yang didominasi oleh bencana hidrometeorologi. Dari total bencana itu, banjir terjadi 1.065 kali.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono harus semakin intensif melakukan peninjauan pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan tunjungan pegawai Bawaslu
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan ke IKN guna meninjau kembali progres pembangunan.
Baca SelengkapnyaPresiden menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca Selengkapnya