Menteri Erick Ingin BUMN Menjadi Lokomotif Kemajuan UMKM
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir berkomitmen, mendorong agar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat tumbuh dan mampu berdaya saing. Mengingat sektor ini sempat terpukul akibat pandemi Covid-19 menjalar di Tanah Air.
Keinginan Menteri Erick dalam membantu UMKM memang tidak main-main. Seluruh direksi BUMN diajak bicara dari hati ke hati. Dia tidak ingin BUMN hanya menjadi menara gading saja, namun juga bisa menjadi lokomotif UMKM.
"Kami semua di BUMN para komisaris, direksi, kita bicara dari hati ke hati bahwa sudah tidak waktunya, tidak layaknya, udah bukan situasinya BUMN ini menjadi menara gading. Tetapi justru kita harus bisa berkompetisi di market yang terbuka dan juga bersamaan menjadi lokomotif UMKM di belakangnya," katanya dalam acara Launcing Peningkatan Mutu Sistem Pengadaan BUMN, Kamis (9/9).
Kepada seluruh komisari dan direksi, Mantan Bos Inter Milan itu tidak ingin berbicara soal untung BUMN saja. Namun di satu sisi UMKM justru gagal dan tidak bisa berkembang. "Karena itu sejak awal kami coba membangun yang namanya Pasar Digital UMKM Indonesia atau PaDi UMKM," kata dia
Sampai dengan Agustus, sebanyak 10.100 UMKM bergabung di dalam PaDi UMKM dengan 130 ribu transaksi. Adapun nilai transaksi dicatat dalam kegiatan ini sebesar Rp10,4 triliun. "Dan ini jelas membuktikan bahwa BUMN sekarang terbuka yang tadinya tendernya tertutup tetapi sekarang kita bukan untuk tentu para sahabat sahabat kita UMKM," tandasnya.
Permasalahan Akses Pembiayaan UMKM Hambat Pemulihan Ekonomi
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan, saat ini, akses pembiayaan masih menjadi hambatan utama bagi UMKM. Hal ini turut menghambat proses pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
"Salah satu tantangan utama bagi pemulihan ekonomi dan UMKM adalah akses pada pada pembiayaan," dalam webinar bertajuk OJK Dorong Perbankan Selamatkan UMKM dan Sektor Informal, Kamis (9/9).
Padahal, kata Menko Airlangga, UMKM sendiri merupakan salah satu penggerak perekonomian nasional. Mengingat, dominasi jumlah unit usaha sektor tersebut di Indonesia.
"Di tahun 2010 jumlah UMKM mencapai 99,9 persen terhadap total unit usaha," tegasnya.
Selain itu, UMKM juga telah berkontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja di dalam negeri. Yakni dengan menyerap pekerja sebesar 96,92 persen dari total tenaga kerja di Indonesia.
"Secara keseluruhan UMKM berkontribusi sebesar 60,5 persen terhadap PDB Indonesia," imbuhnya.
Oleh karena itu, pemerintah bersama stakeholders terkait terus berupaya mempermudah akses UMKM terhadap pembiayaan. Diantaranya dengan meningkatkan kewajiban kredit UMKM di perbankan secara bertahap.
"Atas akses pembiayaan yang masih terbatas ini perlu segera di atasi, sehingga dapat membantu UMKM dan sektor informal untuk bertahan selama pandemi," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaBUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaErick mengatakan BUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.
Baca SelengkapnyaUsulan Penyertaan Modal Negara ini untuk menjamin keberlanjutan program yang digarap perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaPeresmian Rumah BUMN Pekanbaru ini merupakan upaya relokasi agar UMKM dapat terfasilitasi lebih baik.
Baca SelengkapnyaPertamina mendukung Kementerian BUMN yang menggelar kegiatan mudik asyik bersama BUMN 2024.
Baca SelengkapnyaErick Thohir mengatakan Pasar akan dibanjiri tambahan beras SPHP dari Bulog sebanyak 250 ribu ton.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan sebagai bagian dari program restrukturasi BUMN, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja BUMN.
Baca Selengkapnya