Menteri Bappenas Buka-bukaan soal Ibu Kota Harus Segera Pindah dari Jakarta
![Menteri Bappenas Buka-bukaan soal Ibu Kota Harus Segera Pindah dari Jakarta](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2019/09/16/1109853/540x270/menteri-bappenas-buka-bukaan-soal-ibu-kota-harus-segera-pindah-dari-jakarta.jpg)
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro menjelaskan bahwa salah satu alasan pemindahan ibu kota adalah karena semua aktivitas ekonomi berpusat di Jakarta. Kondisi ini membuat Jakarta harus menopang beban yang besar.
Dalam paparannya, Bambang merinci bahwa Jakarta saat ini menjadi pusat perdagangan yang mencapai 20 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sektor perdagangan, pusat jasa keuangan sebesar 45 persen, pusat jasa perusahaan sebesar 68 persen, pusat administrasi pemerintahan dan pertahanan sebesar 49 persen, pusat jasa pendidikan sebesar 27 persen, dan pusat industri pengolahan sebesar 10 persen terhadap PDB sektor industri pengolahan.
"Jadi bisa dibayangkan ketika semua pusat di Jakarta, maka ketika Indonesia bertambah besar, Jakarta harus menopang beban makin berat," Ujarnya dalam dialog Ibukota Negara (IKN) ke-4, Jakarta, Senin (16/9).
-
Apa yang menjadi masalah utama yang dihadapi warga Jakarta saat ini? Belakangan ini, kualitas udara Jakarta jadi sorotan masyarakat.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Dengan beratnya beban tersebut, maka kemudian muncul beberapa permasalahan alam seperti berikut ini:
1. Kemacetan tinggi dan kualitas udara yang tidak sehat hingga membuat Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Sementara itu kerugian ekonomi akibat kemacetan mencapai Rp65 triliun per tahun (world bank 2017).
2. Rawan banjir tahunan, tanah turun dan muka air laut naik dengan 50 persen wilayah Jakarta memiliki tingkat keamanan banjir yang rendah.
3. Keterbatasan suplai air baku dan penurunan muka tanah. Saat ini PDAM hanya melayani 60 persen rumah tangga di Jakarta, sehingga 40 persen masyarakat menggunakan sumur bor. Sedangkan 72,31 persen rumah tangga membeli air minum kemasan.
4. Potensi ancaman aktivitas gunung Krakatau, Gunung Gede hingga berpotensi gempa-tsunami megathrust selatan Jawa Barat dan Selat sunda.
"Jadi memang Jakarta ada masalah yang dibuat manusia, juga ada tantangan alam yang harus kita hadapi, " imbuhnya.
Reporter Magang: Evie Hanena Rofiah
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![Jakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/2/14/1707881722226-73ok8.jpeg)
BPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.
Baca Selengkapnya![Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/25/1703507357443-plu44.jpeg)
Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca Selengkapnya![Beras dan Rokok Jadi Komoditas Pengeluaran Terbesar Warga Jakarta](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/1/11/1704946594182-na8k2k.jpeg)
Berdasarkan data BPS mencatat beras dan rokok sebagai pengeluaran terbesar dalam rumah tangga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
![Momen Presiden Jokowi, Iriana hingga Jan Ethes Bersepeda di Bundaran HI](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/6/9/1717900346213-k7jnp.jpeg)
Jan Ethes yang berada di belakang Presiden Jokowi sesekali menutup mulutnya karena menguap.
Baca Selengkapnya![Kepala BKKBN Bantah Wajibkan Setiap Wanita Punya Satu Anak Perempuan, Begini Penjelasannya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/7/7/1720311349462-v7inhh.jpeg)
Hasto mengatakan Indonesia diprediksi akan mengalami banjir penduduk lanjut usia.
Baca Selengkapnya![Aturan Operasional Mobil Tua di Jakarta Dinilai Berpotensi Jadi Polemik](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/6/26/1719393027231-t96k9.jpeg)
Presiden Jokowi mengesahkan UU Nmoor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta pada 25 April 2024 lalu.
Baca Selengkapnya![Jakarta Butuh Rp600 T untuk jadi Kota Global, Anggaran Besar untuk Apa Saja?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/7/12/1720766377003-1mgxt.jpeg)
PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tak menampik Jakarta butuh anggaran hingga Rp600 triliun untuk bertransformasi menjadi kota global.
Baca Selengkapnya![Hujan Mengguyur Sejak Subuh, Ini Daftar Titik Genangan di Jakarta Hingga Pukul 10](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/2/29/1709186542322-vvf47.jpeg)
BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
Baca Selengkapnya![Mendagri Tito Ungkap Urgensi Pembentukan Dewan Aglomerasi di Jakarta](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/20/1703036666180-sht6c.jpeg)
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, membeberkan urgensi pembentukan Dewan Aglomerasi yang meliputi Jakarta dan kota sekitarnya.
Baca Selengkapnya