Menperin Soal Pabrik Masih Beroperasi Saat Corona: Saya Dikritik Pembunuh Massal
Merdeka.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menceritakan sempat dituding pembunuh massal karena masih mengoperasikan pabrik saat pandemi corona. Padahal, menurutnya pemberlakuan izin operasional dan mobilitas kegiatan industri (IOMKI) ini juga harus dibarengi protokol kesehatan covid-19.
"Sejak awal covid masuk kebijakan ini diambil, saya dapat kritikan bertubi tubi masuk Whatsapp saya, Kemenperin pembunuh massal. Membiarkan pabrik tetap beroperasi. Tapi kami ada pertimbangan lain. Alhamdulillah kami sangat percaya kebijakan yang kami ambil sejak awal pandemi masuk, agar bantu perekonomian tidak jauh terpuruk," kata Agus dalam Webinar Relocating Investment to Indonesia in The Time of Covid-19: Opportunity and Challenge INDEF, Selasa (4/8).
Dia menjelaskan, saat beroperasi, perusahaan wajib melaporkan kegiatan operasional setiap minggunya, termasuk melaporkan kondisi kesehatan para pegawai atau buruh. Laporan tersebut dilakukan melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas), sehingga mempermudah dan mempercepat penyampaian informasi.
"Apakah ada pegawai buruh yang terpapar dan bagaimana menanganinya, dalam surat edaran sebelumnya kami tetapkan SOP untuk tangani jika di perusahaan ditemukan kasus," imbuhnya.
Sementara itu, Kemenperin terus berupaya agar sektor industri manufaktur bisa memiliki daya saing. Bahkan sebelum covid-19 melanda Tanah Air. Alhasil, saat ini bisa harga gas USD 6 per MMBTU bisa dinikmati oleh industri.
"Alhamdulillah berhasil diperjuangkan seluruh industri manufaktur bisa menikmati harga gas USD 6 dibeli industri masing-masing. Ini sangat membantu agar operational cost, production cost bisa ditekan dan bisa timbulkan daya saing produk industri dalam negeri," jelasnya.
Hal lain yang juga diupayakan Kemenperin yakni kebijakan menghapus pembelian listrik minimal 40 jam. "Itu kita perjuangkan dan dalam rapat koordinasi diputuskan disetujui. Sekarang korporasi perusahaan, industri manufaktur hanya bayar listrik dan gas yang mereka pakai. Jika pakai 20 jam mereka bayar listrik 20 jam," kata Menperin.
"Ini upaya pemerintah membantu perusahaan hadapi covid-19 pada dasarnya masalah mereka cash flow kami percaya ini bisa membantu," tandasnya.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSetelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Capaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKorban kritis terkena sabetan senjata tajam di perut dan tangan.
Baca SelengkapnyaPengaturan pola operasional khusus ini diharapkan dapat membantu pelanggan terhindar dari risiko kemacetan akibat pengalihan arus lalin menuju Stasiun Gambir.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-2 RI resmikan 275 pabrik di 21 provinsi secara serentak.
Baca SelengkapnyaOperasional dan ekosistem kelembagaan koperasi sudah lama tidak dibenahi, meskipun koperasi dianggap sebagai pilar perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaTeten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca Selengkapnya