Menperin: Kita bisa berdikari, berdiri di atas sepatu buatan sendiri
Merdeka.com - Pemerintah mencatat investasi di industri alas kaki mencapai USD 67,3 juta atau sekitar Rp 905 miliar sepanjang semester I tahun ini. Lebih jauh, investasi industri alas kaki sepanjang 2011-2014 naik rata-rata 4,74 persen.
"Dari sisi produksi juga terus membaik, impor alas kaki semakin turun dan sebaliknya ekspor naik. Melihat ini saya yakin kita mampu berdikari, kita berdiri di atas sepatu buatan Indonesia sendiri," seloroh Menteri Perindustrian Saleh Husin saat peresmian pabrik sepatu PT Pou Yuen di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (27/10).
Sepanjang Januari-Juli 2015, ekspor alas kaki mencapai USD 2,6 miliar atau sekira Rp 35,1 triliun (kurs Rp 13.500 per USD). Lebih tinggi ketimbang impor yang hanya mencapai USD 254 juta. Ketimbang periode sama tahun lalu, perdagangan alas kaki mencatat surplus 10,5 persen.
"Industri alas kaki ini juga penyumbang lapangan kerja massal alias padat karya," kata Saleh. Diperkirakan, total tenaga kerja yang diserap mencapai 700 ribu orang.
Adapun lima pasar ekspor utama sepatu dan alas kaki Indonesia adalah Amerika Serikat, Belgia, Jerman, Inggris, dan Jepang.
Hadir dalam peresmian pabrik penghasil sepatu Nike itu Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar. Kemudian, General Manager Pou Yuen Indonesia Prince Tee, perwakilan Nike Asia Claire Wahl, dan perwakilan Nike Indonesia Collette Hemmings.
Pou Yuen ditargetkan memproduksi 12 juta pasang sepatu per tahun atau 1 juta pasang per bulan. Perusahaan Taiwan ini diperkirakan mampu menyerap 13 ribu pekerja hingga 2019.
"Investasi kami di sini sebesar USD 36 juta," kata Prince Tee.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menariknya, tak ada yang tahu secara pasti mengenai lokasinya.
Baca SelengkapnyaCara memilih sepatu lokal dengan kualitas yang baik dan harga murah.
Baca SelengkapnyaCara memilih sepatu untuk anak perempuan dengan kualitas bagus dan cocok untuk dipakai di berbagai kegiatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejarah panjang sepatu dimulai sejak zaman batu. Awalnya, sepatu berfungsi melindungi kaki, namun seiring waktu, pemakaian sepatu berkembang menjadi trend mode.
Baca SelengkapnyaPasar Loak Jatinegara jadi surga bagi pencinta barang bekas. Jangan dilewaktkan.
Baca SelengkapnyaDirektur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Askolani akhirnya buka suara soal tingginya sanksi administrasi barang impor.
Baca SelengkapnyaBeni memberanikan diri memproduksi kembali brand pribadi mereka, yaitu Boloni yang sebelumnya sudah ada.
Baca SelengkapnyaIni perjuangan sosok jenderal legendaris TNI. Siapa sangka bocah penyemir sepatu itu menjadi Panglima.
Baca SelengkapnyaKoleksi tas dan sepatu disimpan di sebuah lemari khusus. Sebagian besar merupakan barang branded.
Baca Selengkapnya