Menko Luhut: Pemerintah Sudah Ambil Langkah Komprehensif Penanganan Covid-19
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Panjaitan menegaskan bahwa pemerintah Indonesia dalam menghadapi Covid-19 selama ini sudah mengambil langkah komprehensif.
"Pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang sangat komprehensif dalam penanganan Covid-19 ini. Jadi, saya ingin menginformasikan sekarang ini hampir semua sektor tertangani dengan baik. Program-program bantuan dan stimulus itu dilakukan dengan baik," kata Luhut dalam sambutannya di acara Deklarasi Program Kepariwisataan dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru, Digitalisasi Pariwisata Berbasis Qris, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (30/7).
Dia juga menerangkan, bahwa untuk pariwisata merupakan salah satu yang sangat diperhatikan oleh pemerintah. Karena, pendapatan negara juga banyak dari pariwisata.
"Saya juga menginformasikan, bahwa pariwasata ini merupakan salah satu yang diperhatikan oleh pemerintah. Karena, penerimaan negara dari pariwisata ini sangat tinggi dan lebih dari itu (meningkatkan) job opportunity. Jumlahnya, ke ujung dunia bisa sampai jutaan manusia. Oleh karena itu, Presiden berkali-kali mengingatkan kami bahwa pariwisata ini harus ditangani dengan benar," ujarnya.
Menurut Luhut, untuk penanganan yang benar ialah ada dua kuncinya. Yaitu, penanganan Covid-19 dan penanganan ekonomi dan itu harus dijalankan seiring. Kemudian, dengan adanya penanganan Covid-19 yang benar itu, akan menstimulus ekonomi dengan benar.
"Jadi, semua negara di dunia menangani semua masalah ini. Dan orang atau negara lain melihat juga bagaimana kita menangani Covid-19 ini," jelasnya.
Banyak Kritik Pemerintah
Luhut juga menceritakan, jika mengingat lima bulan yang lalu banyak yang mengkritik Pemerintah Indonesia, karena tidak menerapkan lockdown. Namun, saat ini baru bisa diketahui dengan tidak menerapkan lockdown maka ekonomi di Indonesia tidak seluruhnya mati.
"Kalau kita mundur 5 bulan yang lalu, banyak yang mengkritik kita mengenai penerapan lockdown. Kenapa tidak lockdown. Jadi Presiden, saya ingat persis waktu dalam proses pengambilan keputusan untuk mencari format yang pas buat Indonesia. Karena, kita tidak tau Covid-19 ini apa sebenarnya dan berapa lama dia terjadi dan berapa besar dampaknya, itu kita tidak pernah tau," ungkapnya.
"Oleh karena itu, dalam perdebatan yang panjang dan intensif akhirnya diputuskanlah istilah PSBB ini dan tidak lockdown. Ternyata, keputusan itu sangat benar pada hari ini. Karena, dengan demikian ekonomi kita tidak seluruhnya mati. Tapi masih ada hidup. Nah sekarang, kita sudah melihat bahwa ekonomi kita ini waktunya dipulihkan," ujar Luhut.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengklaim bantuan pangan itu merupakan program lama yakni 2023, bukan program dadakan awal 2024 atau jelang Pilpres.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaProgram bantuan pangan cadangan pemerintah berupa beras 10 kilogram untuk setiap keluarga penerima manfaat (KPM) ini awalnya disalurkan sampai Maret 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca Selengkapnya