Menko Luhut Kesal Belanja APBN Banyak untuk Produk Impor
Merdeka.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, kembali mengkritisi anggaran belanja barang dan modal pemerintah yang masih banyak untuk impor. Bahkan 80 persen dari anggaran yang seharusnya bisa dibelanjakan di dalam negeri, justru untuk impor.
Menko Luhut mengatakan ada Rp 1.300 triliun dari APBN untuk belanja barang dan modal. Dari jumlah tersebut, sekira 80 persen dari Rp 480 triliun sebenarnya bisa dibelanjakan di dalam negeri.
"Tapi yang terjadi sekarang mungkin hampir 80 persen lebih itu kita belanjakan ke luar negeri," kata Menko Luhut saat mengunjungi PT Yogya Presisi Teknikatama Industri (PT. YPTI) di Sleman, Yogyakarta (19/5).
Jadi sebenarnya, menurut Menko Luhut, ada dana Rp 300 triliun yang bisa dibelanjakan di dalam negeri dan sekaligus bisa membentuk investasi di industri. Sebab, ratusan triliun tersebut diklaim bisa menghasilkan jutaan lapangan kerja.
"Kalau kita letakkan USD 22 miliar atau Rp 300 trilunan kurang lebih, itu menciptakan lapangan kerja bisa jutaan," sambungnya.
Oleh sebab itu, Menko Luhut mengimbau Kementerian dan Lembaga untuk meningkatkan belanja produk dalam negeri. Salah satunya contohnya dengan memanfaatkan berbagai produk dalam negeri yang dibuat oleh PT. YPTI.
Selanjutnya
Kementerian Perindustrian juga terus mendukung penggunaan produk dalam negeri, khususnya di sektor manufaktur. Langkah ini dilakukan untuk mendongkrak program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) sebagai upaya menekan impor.
PT. YPTI merupakan perusahaan manufaktur yang berdiri sejak 1999. Perusahaan ini telah mengimplementasikan program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri dengan mengembangkan welcab Toyota Sienta (alat bantu disabilitas), komponen pembangkit listrik, alat kesehatan (ventilator dan GeNose C19), mesin perkakas (CNC Milling) serta alat peraga pendidikan untuk sekolah vokasi.
Pengembangan alat kesehatan yaitu ventilator dan GeNose C19 bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada. PT. YPTI berperan pada produksi komponen mekanik dan plastik pada GeNose C19.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah ingin memastikan agar masyarakat tidak melakukan hal ini setibanya pulang dari luar negeri dengan barang impor.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemendag sepanjang tahun 2023 telah memusnahkan ratusan miliar barang impor ilegal.
Baca SelengkapnyaJika barang impor ilegal dibebaskan masuk ke dalam negeri akan menganggu perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaLuhut meminta BPKP untuk melakukan audit dan tidak segan untuk melaporkan temuan kepada Kepala Negara.
Baca SelengkapnyaArief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaPembatasan ini implementasi dari dari Permendag Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.
Baca SelengkapnyaAnak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London
Baca Selengkapnya